Cerita Petualang Wanita yang Berambisi Mendaki 7 Puncak Gunung Tertinggi di Dunia

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 26 Oktober 2021 | 09:05 WIB
Cerita Petualang Wanita yang Berambisi Mendaki 7 Puncak Gunung Tertinggi di Dunia
Putri Handayani, Petualang Wanita yang Berambisi Mendaki 7 Puncak Gunung Tertinggi di Dunia. (Dok. Eiger)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wanita kerap mendapatkan stigma bahwa mereka lebih tertarik dengan kegiatan yang tidak terlalu ekstrem. Tetapi tidak bagi Putri Handayani, wanita asal Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Petualanag wanita ini memiliki ambisi luar biasa untuk menyelesaikan tantangan The Explorers Grand Slam. Tantangan tersebut merupakan pendakian tujuh puncak gunung tertinggi di dunia sekaligus penjelajahan Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Putri selalu mempersiapkan pendakiannya dengan matang. Riset mendalam mengenai situasi dan kondisi serta cuaca dari gunung yang ia daki merupakan persiapan wajib bagi Putri.

Hasil riset tersebut kemudian ia gunakan untuk mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang perlu dibawa. Salah satu yang menjadi favorit Putri adalah sepatu EIGER Tarantula dan Laguna Baselayer.

Memiliki hobi dan pekerjaan yang didominasi oleh laki-laki tidak membuat Putri berkecil hati. Putri bekerja di perusahaan teknologi dan jasa minyak di lepas pantai Qatar. Sebagai seorang engineer, ia merupakan satu dari sedikit perempuan yang bekerja di industri tersebut. Ia membuktikan bahwa sebagai seorang wanita tak perlu takut bersaing bahkan di dunia pekerjaan yang didominasi oleh salah satu gender.

Baca Juga: Pendaki Pemula Wajib Tahu, Ini 5 Tips Agar Tidak Mudah Lelah Saat Mendaki Gunung

Mulai mendaki gunung sejak usia belasan tahun, Putri mengatakan bahwa mendaki gunung penuh dengan filosofi dan kerja keras, tetapi dalam waktu bersamaan kita juga turut merasakan sense of achievement.

Bagi Putri yang juga merupakan brand ambassador EIGER ini, pada dasarnya setiap manusia lebih menyukai sesuatu yang berhasil mereka dapatkan dari usahanya sendiri. Sama dengan naik gunung, setelah kita bersusah payah melatih fisik, bekerja keras mendaki gunung dan pada saat kita berhasil sampai puncak tentunya akan ada perasaan puas yang tidak bisa dijelaskan. Itulah sense of achievement.

Filosofi tersebut tidak jauh berbeda dengan hidup, ketika kita punya tujuan dan kita berusaha keras untuk mencapainya, maka ketika kita sudah berhasil tentunya akan ada perasaan puas yang tak tergambarkan.

Gunung telah memberikan banyak pelajaran bagi Putri, tiga poin utama yang bisa terus ia terapkan dalam hidup adalah passion, perseverance atau kegigihan, dan patience atau kesabaran.

Salah satu momen pendakian yang masih melekat di ingatan Putri adalah ekspedisi Carstensz Pyramid di Papua. Berbeda 180 derajat dari megahnya gunung yang ia daki, kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar gunung tersebut membuat Putri prihatin.

Baca Juga: 10 Momen Lee Si Young Mendaki Gunung Cheonggye: Gendong Anak dan Bawa Tas 3 Kg

Kini, tak sekedar mengejar ambisi dan mendaki. Ia menyandingkan ekspedisi yang dilakukannya dengan program sosial membangun sekolah alam dan merintis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Discovery Camps bagi anak-anak di sekitar Pegunungan Tengah Papua.

Bagi Putri, ia tidak ingin hanya sekedar naik gunung saja tetapi juga bisa turut ambil peran memberikan arti dan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Hal tersebut sejalan dengan bagaimana Putri Handayani memaknai petualangan.

“Petualangan itu kompleks. Bagi saya petualangan itu tidak hanya mengenal diri sendiri, tetapi juga membentuk diri. Saat ini, saya sudah melalui fase mengenal diri sendiri. Saya tahu siapa diri saya, apa yang saya suka dan mau. Saya ingin membentuk diri dengan cara ambil peran, berbagi, dan bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI