Suara.com - Seorang model mengungkap tekanan yang harus ia hadapi selama bekerja menjadi Victoria's Secret Angel.
Selama ini, model Victoria's Secret dikenal harus memiliki badan kurus nan ramping. Demi memenuhi tuntutan tersebut, model Erin Heatherton mengakui bahwa dirinya menggunakan cara ekstrem.
Melansir People, Erin Heatherton membagikan pengalamannya lewat podcast bertajuk Fallen Angel yang berfokus pada sejarah kontroversial dan dampak budaya Victoria's Secret.
Erin Heatherton menjadi model Victoria's Secret sejak 2010 hingga 2013. Pada podcast tersebut, ia membagikan usahanya agar tetap kurus.
Baca Juga: Kisah Model yang Salah Satu Kakinya Diamputasi, Malah Dituduh Hasil Editan Photoshop
"Ada satu titik di mana apa yang kulakukan tidak lagi memberikan hasil sama. Aku hanya berukuran sedikit lebih gemuk," ungkap Erin seputar dirinya ketika masih berumur 25 tahun.
Belakangan, model 32 tahun ini sadar bahwa perubahan ukuran tubuhnya merupakan sesuatu yang normal secara biologi.
"Kau tidak berukuran sama ketika kau masih 18 tahun dan 25 tahun," tambahnya.
Karena tekanan menjadi model Victoria's Secret, Erin tidak hanya menjalani diet dan olahraga untuk menjaga bentuk tubuh.
Sebaliknya, Erin sempat bertemu ahli gizi yang menyarankannya untuk menggunakan pil diet bernama phentermine.
Baca Juga: Wanita Ini Habiskan Uang Seharga Rumah untuk Oplas, Ingin Miliki Tubuh Termahal
Phentermine adalah pil mirip amfetamin yang dapat berperan untuk menekan nafsu makan.
Selain pil diet, Erin juga menyuntikkan hormon HCG atau human chorionic gonadotropin. Hormon ini sebenarnya diproduksi secara alami saat kehamilan.
Usaha tersebut dilakukan Erin karena dirinya tengah merenovasi rumah. Agar tidak kehilangan pekerjaan, Erin sengaja menggunakan pil dan suntikan hormon untuk menekan nafsu makan.
Menurut ahli gizi, metode pil diet dan suntikan hormon juga dilakukan banyak model lain. Namun, Erin sendiri sebenarnya tidak setuju dan menentang penggunaan metode ektrem tersebut.
Sebagai tambahan, Erin juga mengungkap perasaannya selama bekerja dengan brand Victoria's Secret.
"Aku tidak percaya bahwa orang-orang ini benar-benar peduli padaku. Kalian tahu apa yang aku maksud? Ini semua hanya bisnis," jelas Erin.
Meski begitu, Erin tidak merasa marah dan kini sudah tidak punya hubungan dengan Victoria's Secret. Namun, Erin ingin angkat bicara untuk membantu orang-orang yang punya masalah serupa.
"Aku membagikan ceritaku lagi karena aku tidak mau orang lain mengalami gangguan makan atau membenci tubuh mereka," ungkapnya.
"Aku tahu bagaimana rasanya. Aku berbicara untuk orang-orang yang mungkin mendengarku dan berpikir, 'Hei itu masuk akal' atau mungkin mengubah sikap mereka dalam memperlakukan diri sendiri."
Erin Heatherton juga menambahkan jika seseorang tetap bisa mendapat bentuk tubuh idaman tanpa jatuh sakit atau terkena gangguan makan.
Di sisi lain, Victoria's Secret sendiri kini berfokus melakukan perubahan agar memiliki model yang lebih inklusif dibanding sebelumnya.