Liburan di Tengah Pandemi, Kunjungan Daring ke Museum Meningkat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 25 Oktober 2021 | 13:36 WIB
Liburan di Tengah Pandemi, Kunjungan Daring ke Museum Meningkat
Pengunjung mengamati koleksi sejarah dalam Pameran Refleksi Kebangkitan Melawan Pandemi di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gedung Stovia), Jakarta, Kamis (20/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minat untuk liburan dan berwisata di tengah pandemi kembali mengalami kenaikan beberapa pekan terakhir.

Menurut Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta Paramita Jaya Yiyok T Herlambang, salah satu jenis liburan yang naik daun adalah kunjungan secara daring ke museum.

"Selama pandemi ada inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Jadi teman-teman di Jakarta itu melakukan inovasi, melakukan suatu bentuk kegiatan daring. Platformnya dari luring menjadi daring," ujar Yiyok di Jakarta, melansir ANTARA.

Dia mengatakan sejumlah museum di DKI Jakarta melakukan kegiatan berupa "virtual tour" setiap akhir pekan selama pandemi, sehingga masyarakat tetap bisa menikmati informasi ataupun koleksi yang disajikan.

Baca Juga: Kerangka Manusia Purba Ditemukan, Bandung Barat Diminta Segera Bangun Museum

Pengunjung mengamati fosil gading gajah purba (Stegodon trigonochepalus) koleksi Museum Situs Purba Patiayam di Desa Terban, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/10/2021).  ANTARA FOTO/Yusuf Nigroho
Pengunjung mengamati fosil gading gajah purba (Stegodon trigonochepalus) koleksi Museum Situs Purba Patiayam di Desa Terban, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nigroho

Inovasi semacam itu, kata dia, juga menjadi salah satu upaya agar kunjungan museum menjadi lebih menarik dan diminati, khususnya oleh generasi milenial.

"Jadi tidak ada lagi ceritanya kalau kita masuk museum itu kuno, boring, segala macam, itu harus kita ubah. Misalnya mungkin pakai virtual, augmented reality, dan segala macamnya," kata Yiyok.

"Itu kita kaji terus, sehingga dengan kata lain bagaimana teman-teman yang muda-muda itu masuk, menjadi menarik di manapun dia berada. Artinya dengan melihat museum-museum itu ada rasa ketertarikan dia mau datang," tambah dia.

Lebih lanjut Yiyok menambahkan bahwa saat ini sudah mulai banyak pengelola yang mengemas museum menjadi lebih menarik, misalnya dengan menyajikan spot instagramable atau menyediakan kafe.

"Jadi terus terang kami di asosiasi mencoba untuk memberikan sharing kepada para pengelola, ini loh ada museum bagus, ini loh ada museum yang mungkin kurang, harus dibenahi. Nah ini yang harus kita kejar terus," ucap Yiyok.

Baca Juga: Liburan Yuk! 4 Tempat Wisata di Jogja Instagramable Terpopuler

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI