Suara.com - Kota Makassar, Sulawesi Selatan, begitu kaya dengan ragam kuliner legendaris yang memanjakan lidah. Selain makanan laut, hidangan berbahan daging sapi yang dimasak dengan berbagai cara juga bisa menjadi pilihan jika kamu berkesempatan datang ke kota Anging Mammiri tersebut.
Mantan Wakil Walikota Makassar, Dr. H Syamsu Rizal, mengungkap jika budaya kuliner di kota Makassar memiliki keunikan tersendiri, di mana, masyarakat agraris suka dengan citarasa yang pedas dan masyarakat maritim itu sambalnya yang manis.
"Masyakat mengekspresikan dirinya itu dengan hobinya makan, karena memang orang Bugis Makassar itu terkenal dengan kepandaiannya memasak, kekuatannya makan, dan kesenangannya menikmati kuliner," jelasnya dalam vlog terbaru Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.
Maka tak heran jika Kota Daeng tersebut juga dikenal sebagai surga kuliner bagi para warga lokal maupun wisatawan yang ingin menikmati hidangan khas dari kota tersebut.
Baca Juga: Erajaya Resmi Jalin Kerja Sama Bareng Restoran Kue Dari Korea Selatan
Bahkan, Presiden Jokowi mengatakan jika dirinya juga selalu menyempatkan diri untuk berwisata kuliner di Kota Makassar di tengah kesibukannya melakukan tugas negara.
Nah, berikut tiga rekomendasi tempat kuliner dari Jokowi yang bisa kamu masukkan dalam list wajib kunjung saat berlibur ke Makassar.
1. Aroma Coto Gagak
Nama gagak, kata Hj. Suharni, pemilik Aroma Coto Gagak, diambil dari nama jalan di mana kedai tersebut berada. Awalnya, kata dia, sang suami memang sudah berjualan coto Makassar di kawasan Mariso pada 1970.
Kini, coto Makassar buatannya telah dikenal di seantero kota. Aroma Coto Gagak, kata Hj. Suharni, memiliki keunikan di mana ciri khasnya yang dimasak dengan kayu bakar.
Baca Juga: Direncanakan Sejak Tiga Tahun Lalu, Pemkot Pontianak Jadikan Kawasan Ini Pusat Kuliner
"Pembuatannya ciri khasnya pada pemakaian kayu bakar. Kalau kayu bakar kan menyala terus, rasanya jadi beda karena langsung dari bahan alami," ujar dia.
Selain daging sapi, coto Makassar di kedai ini juga menyajikan potongan jeroan seperti hati, jantung, paru, babat, limpa dan babat.
"Jadi pengunjung memilih sendiri sesuai selera. Sesudah disiapkan semua, nanti pelanggan sendiri yang ukur, mau kecut, mau manis, itu terus dipasangkan dengan ketupat," jelasnya.
2. Konro Karebosi
Restoran satu ini didirikan di lapangan Karebosi pada 1968. Konro, kata Muhammad Dhani Omara Labarani, cucu dari pemilik Konro Karebosi, artinya tulang 'pakon roang' atau yang tidak bisa dipakai.
"Karena kakek saya melihat ada potensi untuk bisa dijual, akhirnya diolah jadi konro. Karena orang Makassar itu suka makan daging, dari sarapan daging sampai mau tidur lagi daging, jadi tak heran kalo orang Makassar suka makan konro," jelas Dhani.
Konro Karebosi sendiri hanya menjual sop konro dan konro bakar. Keduanya sama-sama disantap dengam tambahan kuah kaldu. Namun bedanya, konro bakar kuahnya disajikan secara terpisah, sementara sop konro disajikan dengan digabungkan.
Hal spesial yang ada pada menu Konro Karebosi adalah dimasak menggunakan metode slow cooker, yakni tekni memasak dengan api kecil dengan kurun waktu 4-5 jam. Setelah itu, konro baru bisa disajikan agar bumbunya lebih meresap.
"Kalau yang dibakar hampir sama, cuma perbedaannya hampir sedikit lebih lama daripada yang sop. Karena kalau konro bakar itu harus lebih empuk, yang kedua nanti dia dikeluarkan dari dandang lalu baru dipindahkan ke pembakaran, baru di-seasoning dengan bumbu kecap, lalu dieksekusi dengan bumbu kacang," jelasnya lagi.
3. Sop Saudara Andalas 65
Sang pemilik, H. Abdullah, mengungkap jika awalnya dirinya sempat bekerja di sebuah restoran yang menjual sop pada 1957. Setelah tahu mengenai cara membuat sop, ia pun berniat untuk membuka usahanya sendiri.
"Saya minta dengan hormat kepada saya punya bos, saya mau bikin sendiri. Saya dulu pertama di pinggir jalan pakai tenda-tenda. Memang hobi saya itu ya masak," ujarnya.
Bahkan, selama 60 tahun, H. Abdullah masih turun tangan untuk urusan dapur di bisnisnya hingga sekarang, memastikan rasa sopnya tak berubah sejak puluhan tahun lalu.
Sop Saudara Andalas 65 sendiri menyajikan sop daging sapi. Namun, bagi yang suka, ada pula potongan jeroan seperti paru, hati, dan jantung.