Suara.com - Setiap orang pernah mengalami perasaan tidak nyaman di tenggorokan, sakit ketika menelan, bibir pecah-pecah, perih di bagian mulut, hingga bau mulut tak sedap. Kondisi-kondisi tersebut memang bukan penyakit serius, tapi bisa jadi merupakan gejala awal dari penyakit.
Banyak orang menyebut, ketidaknyamanan di sekitar mulut dan tenggorokan seperti yang disebutkan tadi merupakan panas dalam. Di dalam dunia medis, istilah panas dalam tidak dikenal, tapi sekali lagi, kondisi-kondisi itu bisa menjadi gejala sakit bila tidak ditangani dengan cepat.
Walaupun tidak dikenal secara medis, berbagai penelitian telah dilakukan sehubungan dengan “panas dalam”. Kondisi ini muncul ketika tubuh mengalami peradangan.
Jika dikaitkan dengan gejala penyakit, umumnya penyakit yang timbul setelah panas dalam, misalnya infeksi saluran napas bagian atas (ISPA), iritasi tenggorokan akibat mengonsumsi makanan yang terlalu panas, atau sebagai akibat naiknya asam lambung ke tenggorokan.
Baca Juga: Cuma 30 Detik, Ini Cara Mendapatkan Bibir Smooth dan Terhidrasi
Apa yang bisa dilakukan saat muncul panas dalam?
Ketika Anda mulai merasakan ketidaknyamanan di sekitar tenggorokan dan mulut, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menguranginya. Konsumsilah vitamin untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh dalam melawan kuman.
Demi mencegah infeksi memburuk, sebaiknya Anda istirahat lebih banyak dan makan dengan menu gizi seimbang. Sup hangat, es krim, buah manggis, dan semangka dapat membantu meredakan gejala panas dalam.
Menurut dr. Karin Wiradarma, M.Gizi, dari KlikDokter, radang tenggorokan seringkali disebabkan karena infeksi virus. Makanan dingin bukanlah penyebab radang semakin parah, bahkan untuk mengatasinya, dr. Karin menyarankan konsumsi es krim.
“Es krim dengan kandungan buah segar dan gula yang sedikit bisa dikonsumsi. Selain terbuat dari air dan susu yang dipercaya mampu mengatasi masalah dehidrasi, es krim juga bisa menyejukkan tenggorokan karena bersifat dingin,” katanya.
Hindari paparan asap dan asap kendaraan, agar tidak memperparah sakit tenggorokan. Gunakan masker bila perlu untuk melindungi saluran pernapasan Anda.
Baca Juga: Musim Dingin Ekstrem, Ini 5 Cara Merawat Bibir Kering dan Pecah-Pecah
Bagi Anda yang memiliki gangguan asam lambung, hindari stres, rokok, dan minuman beralkohol, serta makanan dan minuman lain yang memungkinkan munculnya panas dalam terkait refluks asam lambung.
Satu lagi yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan di tenggorokan dan mulut, yaitu banyak minum air putih. Anda bisa juga mencampur air putih hangat dengan madu untuk membuat tenggorokan menjadi lebih nyaman.
Pilih Produk Herbal
Untuk mempercepat penyembuhan, selain melakukan saran-saran di atas, Anda juga bisa mengonsumsi bahan-bahan alami atau herbal. Saat ini tersedia sejumlah produk yang berasal dari sumber natural, yang diproses dengan mesin berteknologi mutakhir.
Lasegar menggunakan bahan-bahan alami yang diracik dari resep tradisional khas Indonesia. Produk ini tersedia dalam kemasan botol, kaleng dan sachet.
Selain mencegah panas dalam, sariawan, bibir pecah-pecah, sakit tenggorokan hingga susah buang air besar, Lasegar juga menyegarkan badan.
Lasegar merupakan salah satu merek asli Indonesia, yang diproduksi oleh PT. Sinde Budi Sentosa. Sejak awal, perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan produk terbaik, khususnya pada kategori minuman sehat.
Seiring meningkatnya kepedulian terhadap kesehatan saat ini, mengkonsumsi Lasegar dalam konsumsi sehari-hari akan membantu menjaga kesehatan tubuh.
Lasegar minuman penyegar dari PT. Sinde Budi Sentosa pernah beberapa penghargaan, yaitu "Indonesia Original Brands", yang diserahkan oleh Majalah Swa pada 4 Agustus 2011 di Hotel Shangrila Jakarta. Penghargaan lainnya, "Top Brand Award" dari Frontier Consulting Grop pada 8 Agustus 2011, di Hotel Mulia Jakarta.
Produk ini tersedia di modern outlet dan traditional outlet Indonesia, dari Sabang di ujung barat Indonesia hingga Merauke di bagian paling timur.
Pereda panas dalam ini sudah diekspor pula keluar negeri, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura, China, Hong Kong, Timur Tengah, Korea Selatan, Arab Saudi, Nigeria, dan Belgia.