Mau Bangun Bisnis Bersama Teman? Pastikan Anda Punya Keterampilan Mengatasi Konflik

Selasa, 19 Oktober 2021 | 18:14 WIB
Mau Bangun Bisnis Bersama Teman? Pastikan Anda Punya Keterampilan Mengatasi Konflik
Ilustrasi bisnis dengan teman. (Pexels/Andrea Piacuadio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bisnis bersama adalah hal yang lumrah. Anda bisa mengajak teman, saudara, atau investor untuk menjadi partner bisnis. Tapi, bisnis bersama tak hanya soal untung rugi. Anda juga perlu mempersiapkan diri dengan keterampilan mengatasi konflik.

Hal ini diungkap oleh Psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp. KJ. dalam acara ShopeePay Talk bertema Selektif Pilih Teman Dagang, Bisnis Makin Langgeng, Selasa (19/10/2021).

“Dalam konteks membangun bisnis pada umumnya, punya kepribadian yang sama itu nggak wajib kita miliki. Justru yang paling penting itu adalah keterampilan konflik,” ungkapnya.

Menurutnya, keterampilan mengatasi konflik dalam berbisnis perlu dimiliki oleh setiap calon pebisnis. Sebab ketika menghadapi partner bisnis, tentu cara proses komunikasinya berbeda-beda. Mulai dari tempo kerja, keinginan, sudut pandang, dan juga kesabaran.

Baca Juga: Viral Pria Baru Tahu Rumah Disewa Milik Istrinya, Warganet: Bisnis Is Bisnis

“Dan ini pasti tabrakan, sehingga keterampilan dalam mengatasi konflik ini merupakan kemampuan yang haeus dimiliki. Di mana kemampuan dua orang untuk menyadari keinginannya, egonya, batasan dirinya, juga berkolaborasi dan tujuan bersama-sama,” ungkap dr. Jiemi.

Dari keterampilan mengatasi konflik tersebut, ini dapat menjadi pijakan bagi calon pebisnis jika suatu waktu terjadinya konflik dalam bisnisnya. Sebaliknya, jika tidak punya keterampilan konflik, menurut dr. Jiemi, bisa membuat Anda saling menyalahkan saat terjadi konflik, alih-alih mencari solusi sama-sama.

“Kalau kita tidak punya pijakan, kalau konflik biasanya kita mencari siapa yang salah. Dan ini ujungnya cuma dua, satu kesal karena dia, atau kesal karena saya disalahin,” ungkapnya.

“Bukan tentang siapa yang salah, tapi ini tentang apa sih kesalahan yang terjadi, sehingga kita bisa selesaikan sama-sama, dan punya tujuan yang sama,” pungkas dr. Jiemi.

Baca Juga: Presiden Palestina Minta Dunia Hentikan Pendudukan Israel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI