Suara.com - Apakah kamu pernah mendapatkan silent treatment dari pasangan? Jika tidak, apa malah kamu sendiri yang melakukannya saat ada masalah dalam hubungan asmara?
Diam dan mengabaikan orang di sekitar Anda, termasuk pasangan, biasanya dilakukan untuk meredam emosi. Namun, silent treatment juga dapat menjadi alat untuk memanipulasi perasaan orang lain.
Merangkum Yukepo.com—jaringan Suara.com, berikut beberapa efek negatif silent treatment dalam hubungan asmara.
Masalah tidak akan selesai karena tak ada solusi
Baca Juga: Jangan Diabaikan, 7 Hal Ini Bisa Bikin Kebahagiaan Menghilang
Masalah yang terjadi tidak akan pernah menemukan solusi dan jalan keluar yang baik. Selain itu, korban lama-kelamaan akan jenuh dan tidak dihargai eksistensinya.
Polanya bakal terus berulang
Orang yang cenderung diam dan mengabaikan pasangan atau orang lain di sekitarnya saat sedang bertengkar bakal melakukan hal yang sama di kemudian hari lagi. Sebab, itu membuat mereka merasa mampu memanipulasi perasaan pasangannya, bahkan memutarbalikkan keadaan.
Mereka ingin pasangannya yang duluan meminta maaf, walau sebenarnya mereka yang salah. Mereka juga cenderung menghindar saat pasangannya ingin berbicara serius dan berusaha menyelesaikan masalah.
Mengurangi keintiman
Baca Juga: Tak Selamanya Buruk, Ini 4 Manfaat Konflik dengan Pasangan
Pasangan yang merasa diabaikan akan merasa dirinya tidak akan pernah punya kesempatan untuk mengutarakan perasaan sehingga rentan stres. Hal seperti ini bisa membuat hubungan terasa semakin hambar. Jika sudah begitu, tak jarang banyak orang yang memilih selingkuh.
Rawan toxic relationship
Silent treatment juga bisa jadi penyebab hubungan beracun atau toxic relationship. Coba bayangkan jika kamu tak punya kesempatan berdiskusi dari hati ke hati dengan pasangan saat hubungan sedang bermasalah.
Rasanya tentu menguras emosi dan bisa saja ingin menyerah sewaktu-waktu. Perlu dipahami, itu adalah hubungan tidak sehat.
Dampak psikis yang dirasakan korban
Seseorang yang sering mendapatkan silent treatment dari pasangannya bisa mengalami beberapa dampak psikologis, seperti kebingungan, punya amarah yang tidak tersalurkan, merasa ditolak dan tidak dihormati, hingga frustasi.
Beberapa kondisi tersebut tentu cukup berbahaya, terlebih bagi mereka yang punya masalah kesehatan mental dan bisa menimbulkan trauma.
Berujung perpisahan
Mengapa berakhir dengan perpisahan? Tentu karena tidak ada orang yang akan tahan jika terlalu sering diabaikan.
Ada kalanya, diam adalah emas. Hanya saja, diam juga bisa menjadi sesuatu yang mematikan. Kamu memang boleh saja meminta waktu sendiri untuk menenangkan diri kepada pasangan, tapi bukan berarti mengabaikan keberadaannya di sisimu.