Jadi Pembicara di Roma, Poppy Dharsono Ingin Kolaborasikan Fashion Italia dan Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:15 WIB
Jadi Pembicara di Roma, Poppy Dharsono Ingin Kolaborasikan Fashion Italia dan Indonesia
Poppy Dharsono. (Dok: Instagram/poppydharsono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama desainer Popy Dharsono sudah tidak perlu diragukan lagi di Indonesia. Bahkan, baru-baru ini ia dipercaya menjadi Pembicara Seminar di La Sapienza University, Roma Italia.

Dalam kesempatan tersebut, Popy mengatakan bahwa dirinya bukan hanya pergi untuk menyelami kembali ikatan budaya Italia dan Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan hubungan yang lebih baik lagi antara Industri Kreatif Indonesia dan dunia mode Italia melalui universitas yang memiliki reputasi interansional di Roma.

"Saya berusaha untuk menemukan cara mengkolaborasikan 2 dunia mode sehingga dapat saling mendukung melalui pengetahuan, keterampilan, dan berbagi nilai-nilai budaya," kata Popy dalam keterangannya, Selasa, (19/10/2021).

Poppy Dharsono. (Dok: Instagram/poppydharsono)
Poppy Dharsono. (Dok: Instagram/poppydharsono)

Di antara banyak kegiatan lainnya, Poppy Dharsono merasa sangat beruntung dapat menjadi pembicara pada seminar yang diadakan untuk mahasiswa Departemen Mode Universitas La Sapienza dari Roma bersama dengan Cinzia Capalbo (Associate Professor dalam Sejarah Ekonomi sekaligus Presiden Ilmu Fesyen dan Tata Busana, Departemen Antropologi, Agama dan Seni Pertunjukan- SARAS) dan Bianca Lami yang merupakan Direktur Kerjasama Eksternal untuk Koefia International Academy of Haute Couture and Art of Costume.

Baca Juga: 4 Pemain Serie A yang Punya Kaki Kanan dan Kiri Sama Baiknya

La Sapienza University didirikan pada tahun 1303 oleh Paus Bonifasius VIII di Roma, tidak hanya salah satu universitas tertua di dunia tetapi juga meraih peringkat teratas universitas internasional dan memiliki beberapa pemenang Hadiah Nobel dalam Fisika, Ekonomi dan Kimia.

Hadiah Nobel fisika terakhir dimenangkan oleh dosen Giorgio Parisi pada tahun 2021.

“Saya sangat bangga dan berbahagia untuk dapat berbagi perjalanan saya sebagai perancang busana dan sekaligus dapat bercerita mengenai pertumbuhan dan keunikan mode Indonesia kepada para berbagai pelaku dunia mode masa depan Italia ini," kata dia.

Selain berbagi visi dan misi tentang organisasi yang dipimpinnya, yaitu Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Indonesia Fashion Week (IFW) yang difokuskan untuk mendukung Usaha Kecil Menengah dari Industri Kreatif, Poppy Dharsono turut pula membuka peluang kerja sama dengan LaSalle College Jakarta.

"Menarik untuk dapat mengkolaborasikan industri pembuatan produk fesyen kulit yang berkualitas tinggi di Italia dengan industri kreatif kulit di Indonesia," kata Popy.

Baca Juga: Sempurna! Napoli Kembali Perpanjang Rekor 100 Persen Kemenangan di Serie A Italia

Saat ini, sedang dijajaki peluang untuk membuka divisi khusus untuk fesyen kulit mengingat kulit Indonesia memiliki kualitas yang sangat tinggi.

Namun demikian, dibutuhkan paduan yang baik untuk dapat mencapai standar yang diakui dunia internasional. Poppy percaya dunia fesyen masa depan akan sangat penting untuk dapat memasukkan unsur khasanah budaya guna melestarikan akar warisan budaya.

Memadukan akar warisan budaya dan unsur masa kini diyakini akan dapat menciptakan manusia moderen yang memiliki identitas dan karakter yang kuat di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI