5 Fakta Menarik Tentang Maulid Nabi yang Diperingati Hari Ini

Selasa, 19 Oktober 2021 | 12:55 WIB
5 Fakta Menarik Tentang Maulid Nabi yang Diperingati Hari Ini
Ilustrasi: Warga menggotong aneka barang sedekah saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Tegalparang, Soyog, Serang, Banten, Minggu (1/11/2020). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maulid Nabi merupakan hari yang spesial bagi seluruh umat Muslim di dunia, untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baginda Nabi diketahui lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di Mekkah, atau yang tahun ini jatuh pada Selasa 19 Oktober 2021.

Diketahui, berdasarkan Hadits, Rasulullah SAW lahir sekitar tahun 570 M dari ibu yang bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah.

Kelahirannya bertepatan dengan peristiwa tentara bergajah menyerang Kakbah atau Amul Fiil pada tahun 571 kalender Romawi.

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Jokowi Kutip Sabda Rasulullah

Untuk mengetahui fakta lebih mendalam seputar Maulid Nabi berikut fakta yang bisa kamu baca seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Belum diperingati secara resmi dalam tradisi Muslim awal

Warga berebur telur pada pohon telur hias saat perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pasar Tradisional Masomba di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/10/2021). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Warga berebur telur pada pohon telur hias saat perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pasar Tradisional Masomba di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/10/2021). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Peringatan kelahiran Nabi belum tercatat secara resmi dalam tradisi Muslim awal, dan juga diyakini bahwa beliau sendiri tidak bermaksud agar para pengikutnya merayakan kelahirannya.

Namun, pada abad-abad, banyak Muslim yang mengadakan acara khusus untuk menghormatinya. Mereka umumnya melakukan perayaan dengan pembacaan puisi. Lama kelamaan hal ini menjadi biasa, hingga menurut sejarawan, kemungkinan besar inilah yang membuka jalan bagi perayaan Maulid.

2. Awal mula peringatan Maulid

Baca Juga: 50 Twibbon Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Sebagian besar sejarawan mencatat bahwa peringatan Maulid benar dimulai antara abad ke-10 dan ke-12 M, di bawah kekhalifahan Fatimiyah yang memerintah Afrika utara.

Selain itu, istilah 'mawlid' juga digunakan di sebagian besar dunia, termasuk Afrika utara, untuk mengingat kelahiran setiap tokoh yang dikenal dan penting. Misalnya, maulid seorang sufi sufi Ahmed al-Badawi selama abad ke-13, yang dirayakan di Mesir setiap tahun, mengumpulkan sekitar tiga juta orang.

3. Kemeriahan perayaan maulid

Festival Maulid ditandai dengan pertemuan yang menggembirakan, pesta, musik yang bagus, prosesi obor, dan menghadiri ceramah tentang cara hidup dan ajaran Nabi Muhammad.

Beberapa keluarga Muslim juga akan berkumpul di rumah mereka untuk memperingati acara tersebut. Muslim lainnya memilih untuk mendekorasi masjid dengan lampu meriah dan mengadakan perayaan komunitas. Adapula karnaval jalanan, berbagi makanan, dan pembacaan Alquran dan puisi.

4. Maulid dirayakan di berbagai negara

Al-Azhar Square di Kairo, Mesir, berfungsi sebagai salah satu tempat terbesar yang mengadakan festival Maulid, dengan sekitar dua juta Muslim yang hadir.

Sementara komunitas Muslim Amerika, pusat-pusat Islam mengadakan acara khusus untuk anak-anak dan mengembangkan ceramah tentang karakter, kehidupan, dan ajaran Muhammad. Anak-anak belajar menelaah cara Nabi menghadapi berbagai persoalan moral dan politik, bagaimana beliau menghadapi rintangan, dan menanggapi teman-teman dan musuh-musuhnya.

Sedangkan di Pakistan, Maulid diamati dalam satu bulan penuh. Di Singapura, kelahiran Muhammad adalah perayaan satu hari yang diwujudkan melalui doa dan ceramah rutin di masjid-masjid setempat. Warga Singapura juga menandai pertemuan keagamaan ini dengan mengadakan pesta khusus untuk anak yatim dan anak-anak miskin.

5. Membaca Al Quran dan Puasa

Selain perayaan meriah, banyak Muslim yang juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca Al-Qur'an. Karena nabi diyakini lahir pada hari Senin, beberapa ulama memilih untuk berpuasa pada siang hari di hari Senin sebagai cara lain untuk merayakan kelahiran nabi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI