Tak Pernah Berhenti, Begini Penjelasan Proses Daur Air di Muka Bumi

Minggu, 17 Oktober 2021 | 15:01 WIB
Tak Pernah Berhenti, Begini Penjelasan Proses Daur Air di Muka Bumi
Ilustrasi air [Benjamin Balazs/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia sangat membutuhkan air untuk hidup. Bahkan sekitar 70 persen dari tubuh manusia tersusun dari air. Dalam aktivitas sehari-hari pun, manusia selalu memerlukan air setiap saat. Seperti untuk mandi, memasak, mencuci, menyiram tanaman, dan sebagainya. 

Air juga sudah ada bahkan sebelum manusia menghuni bumi. Hingga saat ini kita masih bisa menemukan air, baik untuk minum ataupun lainnya.

Pertanyaannya, kenapa air di bumi selalu tersedia meski sudah ada sejak ribuan tahun kehidupan?

Jawaban pertama, karena air merupakan salah satu energi terbarukan. Dikutip dari Ruang Guru, energi terbarukan adalah sumber energi alam yang dapat digunakan secara bebas, bisa diperbarui secara terus-menerus, dan tidak terbatas jumlahnya. 

Baca Juga: Sumbar Diguncang 15 Kali Gempa dalam Sepekan

Jumlah air di bumi tidak terbatas. Terlebih sebagian besar wilayah bumi merupakan laut. Selain itu, air tidak pernah habis karena bisa diperbarui jumlahnya melalui daur air.

Adanya proses daur air 

Ilustrasi Hujan. (Erik Witsoe/Unsplash)
Ilustrasi Hujan. (Erik Witsoe/Unsplash)

Menurut seorang Volcanologist asal Amerika bernama Jim Webster, bumi sangat efisien dalam menyimpan air dengan jumlah yang besar. Hal tersebut dikarenakan adanya daur air atau siklus hidrologi. 

Siklus hidrologi merupakan rangkaian atau tahapan yang dilalui air dari bumi ke atmosfer, lalu kembali lagi ke bumi. Siklus hidrologi dimulai dari proses penguapan (evaporasi), kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi. 

1. Penguapan (Evaporasi)
Penguapan adalah perubahan wujud benda cair menjadi gas. Dalam proses ini, air yang ada di bumi mengalami penguapan ke udara karena mendapat panas dari matahari. Air yang mengalami penguapan tidak hanya berasal dari sungai atau laut. Tapi, ada juga yang berasal dari tanaman atau es.

Baca Juga: Potret Baby Chloe dan Air Rumi, Putri Asmirandah dan Anak Irish Bella Bikin Gemas

2. Kondensasi 
Setelah menguap ke udara, air mengalami proses kondensasi atau penggumpalan dan berubah menjadi awan.

3. Presipitasi
Awan yang terbentuk, lambat laun akan mencapai titik jenuh, dan jatuh ke bumi dalam bentuk tetesan-tetesan air sebagai hujan. Proses itu disebut sebagai presipitasi. Tapi, untuk beberapa kondisi tertentu, awan bisa turun ke bumi dalam bentuk salju. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh cuaca dan iklim juga.

4. Infiltrasi 

Ilustrasi hujan - (PIxabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi  (PIxabay/PublicDomainPictures)

Air yang jatuh ke bumi akan mengalami infiltrasi atau terserap oleh pori-pori tanah. Dari situ air akan mengalir kembali ke laut dan proses daur air akan terulang kembali. Sebenarnya, saat hujan turun tidak semua air langsung jatuh ke tanah. Ada yang jatuhnya ke sungai, danau, atau permukaan atas tumbuhan. Tapi, tetap akan terjadi proses penguapan. Sebab air yang menguap tidak hanya dari lautan saja. 

Meskipun begitu, masih ada wilayah yang kekurangan sumber air bersih atau bahkan tidak ada air sama sekali. Penyebabnya bisa dari berbagai faktor. Mulai dari pengaruh iklim dan cuaca yang menyebabkan kekeringan, polusi atau pencemaran air, boros dalam menggunakan air, atau bahkan karena sanitasi yang buruk. 

Meski air di bumi tidak akan habis dan dapat diperbaharui, bukan berarti bisa digunakan seenaknya. Manusia perlu menjaga kelestarian dan ketersediaan air bersih agar setiap orang bisa merasakannya.

Menjaga kelestarian dan ketersediaan air bersih bisa dilakukan dari cara sederhana. Seperti, menggunakan air bersih seperlunya. Contohnya, matikan keran air setiap habis mencuci tangan, piring, atau sehabis mandi. Selain itu, mulai budayakan membuang sampah di tempatnya. Dengan begitu, lingkungan dan tempat bermuara air tidak tercemar. 

Cara lainnya, menanam pohon atau tanaman-tanaman kecil di sekitar rumah juga bisa bantu menjaga pasokan air yang ada di tanah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI