Suara.com - Pagi ini, Sabtu (16/10/2021) pukul 04:18:23 WITA Indonesia mendapatkan kabar duga terjadinya gempa Bali, yang menghancurkan puluhan rumah warga, karena gempa tektonik yang terjadi di darat.
Tidak hanya terasa di Bali, gempa bumi yang cukup mengagetkan warga ini ternyata juga dirasakan di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Namun pertanyaanya, sudahkah mengetahui apa itu gempa tektonik?
Mengutip Ruang Guru, Selasa (16/10/2021) lempengan bumi tempat manusia berpijak selalu melakukan pergerakan. Pergerakan oleh lempeng bumi ini dikategorikan menjadi 2, yaitu aktivitas tektonisme dan aktivitas vulkanisme.
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Bali M 4,8 Ada di Karangasem Dan Bangli
Aktivitas tektonisme berkaitan dengan pergerakan lempeng, sedangkan aktivitas vulkanisme mengindikasikan adanya aktivitas gunung berapi.
Sehingga gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan gerakan lempeng bumi secara tektonisme.
Gerakan tektonik adalah proses gerakan kerak bumi yang menyebabkan tinggi rendahnya permukaan bumi.
Gerakan tektonik bisa mempengaruhi permukaan bumi karena gerakan tersebut menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan.
Jenis gerakan tektonik
Baca Juga: Gempa Bali M 4,8, Rumah Warga di Kintamani Ambruk, 8 Orang Dilarikan ke Puskesmas
1. Gerak Epirogenetik
Squad, gerak epirogenetik adalah gerakan naik turunnya kulit bumi dengan tenaga yang lambat dan meliputi daerah yang luas.
Gerak epirogenetik juga dibagi lagi menjadi 2, yaitu gerakan epirogenesa positif dan gerakan epirogenesa negatif.
Gerakan epirogenesa positif mengarah ke bawah, sehingga menyebabkan daratan turun. Sehingga, permukaan laut seolah-olah naik.
Sedangkan gerakan epirogenesa negatif membuat daratan naik karena gerakan tersebut mengarah ke atas. Hal tersebut menyebabkan permukaan laut seolah-olah turun.
2. Gerakan orogenetik
Gerak orogenetik terjadi relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang sempit. Bentuk gerakan orogenetik antara lain lipatan, patahan, atau retakan.
Gerak orogenetik menghasilkan patahan. Patahan yang lebih rendah disebut Graben, sedangkan patahan yang lebih tinggi disebut Horst.
Kedua jenis patahan tersebut terjadi akibat gaya renggangan pada lempeng. Selain menghasilkan patahan, gerak orogenetik juga menghasilkan lipatan.
Lipatan yang lebih rendah disebut Sinklinal, sedangkan yang lebih tinggi disebut Antiklinal. Sinklinal dan Antiklinal ini bisa terjadi karena adanya kompresi lempeng.