Suara.com - Kain tenun termasuk bagian dari budaya Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki kain tenun khas buatan masyarakat lokal, terutama di wilayah Sumatera.
Kain tenun asli hasil kerajinan warga lokal biasanya memiliki harga jual yang tinggi. Karena kualitasnya yang terjamin. Namun selain itu, ada penyebab lain yang membuat kain tenun asli bisa berharga mahal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan rahasianya.
"Kain tenun dibuat sangat lama, bisa sampai berbulan-bulan. Maka dari itu harganya pun dijual sangat tinggi, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah," ungkap Sandi saat menghadiri konferensi pers virtual Hari Ulos Nasional 2021, Jumat (15/10/2021).
Baca Juga: Pilpres 2024: Prabowo Bakal Gaet Sandiaga atau Anies, Jika Gagal Berduet dengan Puan
Ada beragam jenis tenun di Indonesia, lanjut Sandi. Beberapa di antaranya, kain tenun pandai sikek dari Minangkabau, tenun songket asal Palembang dan tenun ulos khas Batak.
Dalam perayaan Hari Ulos Nasional, Sandi mengajak para pengrajin ulos agar terus meningkatkan kreativitas dalam berkarya dan mengikuti perkembangan tren wastra.
Menurut Sandiaga, hal itu penting dilakukan sebagai upaya kelestarian dan penggunaan kain tenun ulos dapat terus dipertahankan sepanjang zaman.
"Tidak hanya sebagai identitas suku Batak tapi juga bisa diminati oleh masyarakat secara lebih luas," ucapnya.
Bagi masyarakatbsuku batak, kain ulos telah menjadi identitas. Oleh sebab itu tidak hanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari, namun juga sebagai pakaian pada acara resmi dan adat, lanjut Sandi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Didoakan Jadi Pemimpin yang Amanah dan Terus Peduli Nasib Rakyat Kecil
Kain ulos berarti selimut dan berfungsi menghangatkan juga melindungi tubuh dari terpaan udara dingin. Juga memiliki fungsi simbolik dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Batak.