Sering Dianggap Memalukan, Begini Cara Agar Bawa Jengkol Naik Kelas

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 19:35 WIB
Sering Dianggap Memalukan, Begini Cara Agar Bawa Jengkol Naik Kelas
Bawa Jengkol Naik Kelas. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jika banyak orang yang masih malu dan sungkan mengaku sebagai pecinta dan penikmat jengkol, kini tak perlu khawatir. Jengkol sekarang sudah diakui sensasi rasanya lewat menu Semur Jengkol Ningrat di Dailybox.

Menu ini resmi diluncurkan pada Jumat, 15 Oktober 2021 di Jakarta Barat oleh Co-founder, Dailybox Kelvin Subowo, yang membuat jengkol naik kelas, yang biasanya hanya bisa ditemui di warung tegal alias warteg kini bisa dinikmati kapanpun dan dimanapun.

Adapun menu Semur Jengkol Ningrat ini, disajikan di atas nasi bersama telor dadar, mentimun, tempe orek, irisan mentimun hingga sambal bawang.

Menu ini dibuat dengan satu butir telur utuh dengan irisan daun bawang dan cabai merah, tiga iris mentimun, 45 hingga 50 gram jengkol atau sekitar 3 hingga 4 butir jengkol, tempe orek yang melimpah hingga nasi hangat yang banyak.

Baca Juga: Resep Semur Jengkol Mantap, Makanan Khas Betawi Pelengkap Menu Makan Siang

Bawa Jengkol Naik Kelas. (Suara.com/Dini Afrianti)
Bawa Jengkol Naik Kelas. (Suara.com/Dini Afrianti)

Kelvin mengatakan, permintaan di pasaran yang tinggi dibuktikan dari naiknya harga jengkol melebihi harga daging. Ini menunjukan bahwa jengkol sangatlah istimewa bagi para penggemarnya.

Sehingga ia yakin menu ini bisa jadi jawaban bagi sebagian besar penggemar jengkol.

"Juni kemarin, harga jengkol meroket naik 3 hingga 4 kalilipat di pasar. Harga satu kilogram jengkol sempat menembus Rp 80.000 per kilogran, lebih mahal daripada harga satu ekor ayam. Tetapi, permintaan jengkol tetap tinggi. Ini membuktikan jengkol banyak peminatnya,” ungkap Kelvin.

Uniknya, untuk pasokan semur jengkol dan sambal Dailybox bekerjasama dengan Ibu Yanti pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) rumah di Jakarta.

Dalam pembuatan menu yang dihargai Rp25 ribu per porsi ini, prosesnya tidak main-main karena harus melakukan riset 3 hingga 4 minggu. Meskipun sekilas hanya nasi box biasa, namun tim R&D Kitchen Dailybox harus melakukan aneka pengujian.

Baca Juga: Tuduh Driver Ojol Curi Emas, Ibu Ini Sumpahi Emas Berubah Jadi Jengkol

Tujuannya agar rasa, tekstur dan penampilan menu tidak berubah di tangan konsumen. Bahkan menguji apa jadinya jika nasi box disimpan di kulkas, dipanaskan di microwave, dan melalui perjalanan yang panjang 30 menit hingga satu jam lamanya.

“Memasak jengkol memang tidak mudah. Mungkin kalau dimakan begitu saja, banyak orang yang tidak suka. Tetapi kalau jengkol dimakan dengan nasi, rasanya bikin auto merem melek," pungkas Kelvin. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI