Suara.com - Inflasi adalah kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus. Inflasi dialami hampir setiap negara di dunia, lantaran banyak faktor yang terjadi.
Inflasi juga kerap dijadikan acuan untuk menentukan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dalam persentase setiap tahunnya.
Nah, sudahkah kamu tahu jenis-jenis inflasi secara umum?
Mengutip Ruang Guru, kondisi dikatakan mengalami inflasi apabila terjadi 3 hal sebagai berikut:
- Terdapat kecenderungan harga untuk meningkat.
- Kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus.
- Kenaikan harga bersifat umum, yaitu kenaikan harga terjadi tidak hanya pada satu atau beberapa komoditi saja, namun pada
- harga barang secara umum.
Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat berat.
1. Inflasi ringan
Inflasi ringan tidak begitu mengganggu keadaan perekonomian karena harga-harganya hanya mengalami kenaikan secara umum. Kenaikan harga pada inflasi ringan adalah di bawah 10% per tahun.
2. Inflasi sedang
Inflasi sedang bisa membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Kenaikan harga pada inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.
3. Inflasi berat
Inflasi berat dapat mengacaukan kondisi perekonomian karena masyarakat tidak ingin menabung lagi di bank dikarenakan bunga bank jauh lebih kecil daripada laju inflasi. Kenaikan harga pada inflasi berat berkisar antara 30 perseh hingga 100 persen per tahun.
Nah, inflasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 itu termasuk inflasi berat. Bahkan inflasi saat itu mencapai sekitar 77,63% yang disebabkan oleh krisis moneter.
Baca Juga: Miliarder Ini Sebut Kripto Jadi Investasi Paling Pas: Ekonomi Dunia Akan Terguncang
4. Inflasi sangat berat
Inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah sangat sulit dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100 persen per tahun.