Suara.com - Seorang ibu di China baru-baru ini dikabarkan meminta bantuan ke polisi setelah sang anak memakaikan gembok sepeda ke lehernya.
Namun, gembok itu tidak bisa dibuka karena ia lupa kode kuncinya. Dilansir dari Oddity Central, pada tanggal 7 Oktober, seorang ibu muda masuk ke kantor polisi di Huai'an, Provinsi Jiangsu China, dengan "choker" yang aneh di lehernya.
Teryata itu adalah alat pengunci sepeda berwarna abu-abu dan kuning yang mirip dengan kunci-U. Dia memberi tahu staf di sana bahwa putranya sedang bermain dengan kunci di sebelahnya saat dia sedang membersihkan kamar mandi.
Namun, sang anak tiba-tiba mengalungkannya di lehernya dan menguncinya. Dia pikir itu lucu pada awalnya, karena ia merasa tahu kode untuk membukanya.
Baca Juga: Mahasiswa Kejang-kejang Usai di Smackdown Polisi, Netizen: Percuma Lapor Polisi
Tetapi ternyata bocah itu entah bagaimana telah mengubahnya dan sekarang tak satu pun dari mereka yang tahu kombinasi untuk membukanya.
"Saya sedang membersihkan toilet, dan anak saya bermain dengan kunci sepeda di sebelah saya," kata perempuan yang tidak disebutkan namanya itu kepada polisi.
“Dia tiba-tiba mengalungkannya di leherku dan menguncinya. Saya tidak dapat membukanya dengan kode yang telah saya tetapkan dan saya tidak tahu berapa kali dia mengubahnya, jadi saya panik.”
Polisi memeriksa kunci dan memutuskan bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak untuk membantu perempuan itu. Polisi kemudian memanggil tim pemadam kebakaran setempat.
Mereka mengambil handuk kecil dan meletakkannya di antara leher perempuan itu dan kunci sepeda, saat mereka berjuang untuk memotongnya dengan dua pasang pemotong kawat.
Baca Juga: Santuy Makan Kerupuk di Kolam Balon, Aksi Abah di Tengah Banjir Ini Bikin Ngakak
Saat kunci terlepas dan perempuan itu menghela nafas lega.
"Kamu harus membawa putramu ke sini, kami akan membantu mendidiknya," yang dia jawab bahwa dia telah memukulnya karena perilaku nakalnya dan itu dia di rumah sedang tidur.
Kisah perempuan dan rekaman video pelepasan kunci menjadi viral di media sosial Tiongkok, dengan sebagian besar orang berkomentar tentang perlunya batasan yang ditetapkan oleh orang tua untuk menghindari situasi seperti ini.
“Contoh tipikal kegagalan mengajari anak-anak tentang batasan, saya tidak tertawa sama sekali setelah menonton ini,” komentar satu orang.
"Bahkan jika itu antara orang tua dan anak, batas harus ditetapkan untuk semua tindakan dan kata-kata, anak-anak tidak dapat melewati batas ini," tulis orang lain.