Suara.com - Gangguan kesehatan mental dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang umur ataupun latar belakang. Jumlahnya pun bertambah banyak, terlebih setelah adanya pandemi yang terjadi.
Mengutip laporan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tercatat ada 1 miliar orang di dunia yang hidup dengan gangguan mental. Namun sayangnya, pemahaman masyarakat akan kesehatan mental masih minim. Belum lagi dengan jumlah ketersediaan psikolog klinis profesional yang masih sangat kurang.
Mengutip data Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas dari Kemenkes RI, Indonesia tercatat hanya memiliki sekitar 2500 psikolog klinis dan 600-800 psikiater. Artinya, 1 psikiater harus melayani 300.000 - 400.000 pasien.
Tentunya angka ini bukanlah angka perbandingan yang ideal, di mana standar jumlah tenaga psikolog dan psikiater dengan jumlah penduduk yang direkomendasikan WHO adalah 1:30 ribu orang. Untuk itulah, keberadaan peer support group menjadi sebuah hal yang esensial dalam proses pemulihan.
Baca Juga: Psikolog: Kurang Interaksi Sosial Bikin Orang Rentan Stres di Masa Pandemi
Berangkat dari hal tersebut, sebuah platform donasi online Ayobantu, tergerak untuk memfasilitasi sebuah campaign bertajuk “Ride to Sky”. Campaign ini ditujukan untuk menggalang dana bagi keberlangsungan peer support group milik platform edukasi seputar kesehatan mental dan seksual, hayVee.
Seperti yang disampaikan oleh CEO Ayobantu Agnes Yuliavitriani, “Kesehatan bukan hanya tentang fisik, namun juga tentang kondisi mental yang terjaga. Beberapa saudara kita sedang berjuang dalam setiap pertempuran yang dihadapi, dan mereka membutuhkan bantuan dari kita. Untuk itu, sebuah inisiatif baik yang hadir dalam bentuk dukungan teman sebaya oleh hayVee perlu diapresiasi dan didukung agar tetap dapat berlangsung dan hadir dalam proses pemulihan tiap-tiap individu di dalamnya.”
Sebagai sebuah platform donasi online, Ayobantu dikenal memiliki pendekatan unik dalam setiap campaign yang didukungnya. Untuk Ride to Sky campaign kali ini, Ayobantu melakukan beberapa activation, di antaranya:
1. Memfasilitasi pelaksanaan campaign activation yang digagas oleh seorang atlet triathlon, Chaidir Akbar, dan dua cyclist Asep Hadian dan Yogie Vandika yang melakukan perjalanan sejauh 230 km dengan ketinggian 5.753 meter ke negeri di atas awan Gunung Luhur, di Kab. Lebak, Banten. Perjalanan ini dimaksudkan untuk menyebarkan awareness mengenai kesehatan mental sembari mengumpulkan donasi bagi keberlangsungan peer support group milik hayVee
2. Mengadakan kegiatan “Lelang untuk Amal”, di mana Ayobantu melakukan pelelangan secara online di website resmi www.ayobantu.com. Barang-barang yang dilelang merupakan perlengkapan yang dibutuhkan oleh cyclist seperti apparel, accessories, dan supporting items terkait kegiatan olahraga outdoor.
Baca Juga: Psikolog UGM Sebut Masih Banyak PR untuk Benahi Sistem Kesehatan Mental di Indonesia
3. Membuka program “Donasi Peer Support Group” di website Ayobantu. Sejak program dibuka pada akhir September lalu, total donasi yang terakumulasi dalam rangkaian campaign Ride to Sky hingga saat ini telah mencapai dana hingga lebih dari Rp10 juta. Pengumpulan donasi pun masih terbuka bagi #TemanPeduli yang ingin berkontribusi.
Dalam konferensi pers yang berlangsung Rabu (13/10/2021), Scott Alfaz yang merupakan Founder dan CEO hayVee menuturkan, “Di masa-masa sulit seperti ini, berbagai bentuk dukungan menjadi sebuah hal yang sangat berarti. Kami sangat mengapresiasi inisiatif Ayobantu dan seluruh rekan-rekan yang telah terlibat dan berdonasi dalam campaign ini. Semoga melalui campaign ini, semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli akan isu kesehatan mental di Indonesia.”
Seluruh hasil donasi dari rangkaian kegiatan akan dikumpulkan dan diserahkan langsung kepada pihak hayVee. Dalam pelaksanaannya, seluruh penyaluran donasi akan dilaporkan secara berkala dan dapat diakses langsung di website www.ayobantu.com.