Pandemi Membuat Angka Anak Putus Sekolah Bertambah 10 Kali Lipat

Rabu, 13 Oktober 2021 | 17:45 WIB
Pandemi Membuat Angka Anak Putus Sekolah Bertambah 10 Kali Lipat
Ilustrasi Anak Putus Sekolah (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau (Kemendikbud Ristek) mengungkap pandemi menambah 10 kali lipat jumlah anak putus sekolah, dibanding tahun sebelum pandemi terjadi.

Hal ini diungkap Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek RI, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd, bahwa peningkatan angka putus sekolah ini terjadi di tingkat SD.

Angka ini didapatkan langsung dari hasil survei kerjasama bank dunia, UNICEF, dan Kemendikbudristek.

"Tingkat putus sekolah di satuan pendidikan, ini sekitar 1,12 persen yang signifikan, dimana angka ini 10 kali lipat dari angka putus sekolah, khususnya untuk SD tahun 2019," ujar Sri saat konferensi pers Indonesia Hygiene Forum ke-8, Rabu (13/10/2021).

Baca Juga: Jumlah Siswa Putus Sekolah di Kayong Utara Meningkat, Ini Alasannya

Mirisnya, angka putus sekolah semakin besar terjadi pada keluarga tidak mampu secara ekonomi. Kejadian putus sekolah besar ketimpangannya di barat Indonesia dan semakin tinggi kejadiannya semakin ke timur Indonesia.

Peningkatan angka putus sekolah SD di keluarga miskin ini meningkat 5 kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yakni 2019.

"Potensi anak putus sekolah didominasi oleh keluarga tidak mampu secara ekonomi. Didapatkan 118 ribu anak tidak bersekolah, ini berdasarkan perkiraan bank dunia sesuai hasil analisanya," tutur Sri.

Kejadian putus sekolah ini, menurut Sri, karena pandangan berbeda di orangtua tentang program belajar di rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama di rumah, yang berarti tidak perlu bersekolah.

Sehingga kembali memulai pembelajaran tatap muka atau sekolah tatap muka adalah solusi yang bisa kembali menurunkan angka putus sekolah ini dan capaian belajar.

Baca Juga: Anak Putus Sekolah Rentan Alami Praktik Perkawinan Anak

"Pembelajaran tatap muka merupakan solusi mencegah penurunan capaian belajar," pungkas Sri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI