Suara.com - Meski terkesan sepele, namun tanda baca sangat penting dan vital dalam sebuah tulisan. Salah satunya adalah tanda baca titik. Kerap dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tanda baca titik dianggap sebagai rambu-rambu dalam hal membaca maupun menulis.
Mengutip Ruang Guru, Selasa (12/10/2021), tanda baca punya beragam jenis, seperti titik (.), koma (,), tanda seru (!), tanda tanya (?), titik koma (;), titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (--), kurung ( () ), kurung siku ([ ]), garis miring (/), apostrof ('), tanda petik ("), dan petik tunggal (').
Tanda baca titik berperan menunjukkan sebuah struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
Berikut penggunaan jenis tanda baca titik yang harus Anda ketahui.
Baca Juga: Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Australia Ditutup, Apa Alasannya?
1. Penanda akhir kalimat
Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak dipahami orang-orang ialah sebagai penanda pada akhir kalimat.
Contoh:
- Ayah baru saja berangkat ke Yogyakarta.
- Ida sudah menyelesaikan artikel tentang Ketimpangan Sosial kemarin.
2. Tanda di penulisan bagan, ikhtisar atau daftar
Tanda titik bisa digunakan di belakang satu huruf atau angka dalam penulisan bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
- II. Provinsi Jawa Barat
1. Kota Bekasi
2. Kabupaten Bekasi - 3.1 Isi
3.2 Analisa Tabel
3.3 Analisa Grafik
3. Pemisah angka pada penanda waktu (jam, menit, dan detik)
Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit, dan detik. Namun, tanda titik pada penanda waktu ini juga bisa digantikan oleh tanda titik dua (:).
Baca Juga: Materi Pelajaran Bahasa Indonesia: Pengertian Hikayat, Nilai, dan Karakteristiknya
Contoh:
- Pukul 06.05 (Pukul 6 lewat 5 menit)
- Pukul 10.18 (Pukul 10 lewat 18 menit)
4. Penunjukan jangka waktu
Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga berfungsi sebagai penunjukkan jangka waktu tertentu.
Contoh:
- 01.03.47 (1 jam 3 menit 47 detik)
- 07.00.38 (7 jam 38 detik)
5. Memperjelas jumlah
Tanda titik digunakan untuk memperjelas bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
- Kasus COVID-19 di Indonesia tembus 1.000.000 kasus.
- Kecelakaan di tol bulan lalu mencapai 1.200 kejadian.
Tapi perlu kamu ingat nih, tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak menyatakan jumlah meskipun angkanya ribuan, ya.
Contoh:
- Tsunami di Aceh terjadi pada tahun 2004.
- Perempuan itu kelahiran tahun 1999.
6. Peran dalam penulisan referensi
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama penulis, judul tulisan yang tidak mengandung tanda seru atau tanda tanya, dan tempat terbit.
Contoh:
- Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang Asyik. Solo: Ragam Cendekia.
7. Tidak digunakan pada akhir judul
Tidak boleh menggunakan tanda titik pada akhir judul karangan/artikel yang merupakan kepala karangan. Selain itu, pada bagian kepala tabel, grafik, dan ilustrasi juga tidak boleh diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
- Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas
- Grafik 3.2 Angka Kematian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur
8. Tidak digunakan pada kepala surat
Titik ini juga tidak boleh dipakai dalam kepala surat. Artinya, tanda titik tidak diperbolehkan di belakang alamat pengirim dan penerima surat, nama pengirim dan penerima surat, dan tanggal surat.
Contoh:
- Kepada
HRD PT Jaya Sentosa
Jalan Pandawa
Sukabumi