Suara.com - Siapa yang tidak pernah mendengar novelis perempuan yang satu ini? Di kalangan para pecinta fiksi dan novel misteri, Agatha Christie dikenal sebagai ratu novel kriminal yang tersohor di dunia.
Bahkan, Guinnes Worlds Record mencatat nama penulis asal Inggris ini sebagai penulis fiksi terlaris sepanjang masa, karena novel-novelnya telah terjual lebih dari dua miliar eksemplar. Novelnya juga diklaim paling banyak diterbitkan di dunia setelah karya Shakespeare.
Total selama hidupnya, Agatha Christie telah menulis 66 novel detektif dan 14 kumpulan cerita pendek. Novel-novel terbaiknya ini juga sudah diterjemahkan ke dalam 100 lebih bahasa dan laris diburu di banyak negara.
Banyak tokoh fiksi yang diciptakan dalam novelnya. Salah satunya yang terkenal adalah Hercule Poirot, detektif fiktif paling populer setelah Sherlock Holmes. Kemudian ada juga Miss Marple serta detektif-detektif lainnya.
Baca Juga: 3 Film Adaptasi Novel Agatha Christie, Rekomendasi Buat Pecinta Misteri
Hingga saat ini, buku-bukunya sudah diadaptasi ke bentuk film, serial televisi, drama radio, animasi, manga, hingga video games, yang juga memberikannya banyak penghargaan.
Kehebatan Agatha Christie dalam dunia sastra membuatnya diberi gelar Dame Commander of the Order of the British Empire (DBE), langsung oleh Ratu Elizabeth, atas kontribusinya dalam dunia literatur dan turut mengharumkan nama Inggris.
Nah, buat kamu yang belum pernah membaca karya penulis hebat ini, tidak ada kata terlambat untuk menikmati karya-karyanya. Kamu bisa mulai dari 10 novel terbaiknya. Berikut daftarnya, seperti dikutip dari laman Gramedia.
1. Murder on the Orient Express
Saat tengah malam, gumpalan salju menghentikan kereta Orient Express. Padahal, kereta mewah ini sedang dipadati penumpang.
Namun saat pagi tiba, mereka kekurangan satu penumpang. Nahas, penumpang ini ditemukan tewas di dalam kompartemen dengan belasan luka tusuk. Anehnya, pintunya terkunci dari dalam.
Baca Juga: Pulau Kelor: Pulau Kuburan dan Kisah Misteri Derap Tentara Bikin Merinding
Sebagai salah satu penumpang di kereta, Hercule Poirot berlomba dengan waktu untuk menemukan pelaku pembunuhan tersebut. Apakah korban hanya sekadar bunuh diri, atau ada penumpang lain yang membunuhnya?
2. After the Funeral
Kasus dimulai ketika Cora Lansquenet ditemukan terbunuh dengan sebuah kapak. Beberapa hari kemudian, ada yang mengirim sepotong kue pengantin yang telah dicelup arsenik kepada teman serumah Cora.
Pengacara keluarga memanggil secepatnya detektif ternama, Hercule Poirot. Lalu, siapa sebenarnya pembunuh Cora? Apakah Hercule Poirot kali ini dapat mengungkapnya?
3. A Carribean Mystery
Miss Marple sedang menikmati liburannya di surga tropis Karibia yang hangat. Hingga suatu saat, Mayor Palgrave bertanya kepadanya, “Apakah Anda mau melihat potret seorang pembunuh?”
Namun, sang Mayor tak pernah sempat memperlihatkan foto itu maupun menyelesaikan ceritanya. Karena keesokan paginya, dia ditemukan telah meninggal dalam tidur.
Insting detektif Miss Marple pun terpantik. Suatu kebetulan belaka, atau ada apakah sebenarnya?
4. The ABC Murders
Di samping tubuh masing-masing korban diletakkan sebuah buku. Buku ini terbuka pada halaman yang menunjukkan inisial korban dan tempat pembunuhan terjadi.
A berarti Andover, di sana Mrs. Ascher dipukul sampai mati. B berarti Bexhill, tempat Betty Barnard mati dicekik. C berarti Churston, dan Sir Carmichael Clarke ditemukan terbunuh.
Namun si pembunuh tak sadar telah membuat kesalahan besar, karena berani menantang Hercule Poirot untuk membuka kedoknya. Apakah kali ini sang detektif berhasil memecahkan kembali teka-teki?
5. Endless Night
Siapa pun yang bertempat tinggal di Gipsy’s Acre akan mengalami kesialan dan kejadian berbahaya hingga akhirnya mengalami kematian.
Tapi, Mike dan Ellie tak peduli karena mereka sedang dilanda cinta. Dua sejoli ini mendirikan rumah di Gipsy’s Acre. Mereka yakin kebahagiaan akan menghapuskan segala masa lalu yang jahat untuk selamanya.
Kemudian, ancaman-ancaman itu mulai datang. Cita-cita yang indah pun berubah menjadi mimpi buruk yang penuh ketakutan, pengkhianatan, dan pembunuhan.
6. One, Two, Buckle My Shoe
Seorang dokter gigi ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan luka tembak di pelipis kanan. Sebuah pistol tergeletak di lantai dekat tangan kanannya. Selain itu, salah satu pasiennya juga ditemukan tewas karena kelebihan dosis obat bius.
Jelas sekali yang pertama adalah kasus bunuh diri dan yang kedua adalah kasus pembunuhan. Tapi, benarkah begitu? Yang pasti, sebuah gesper sepatu telah menarik perhatian Hercule Poirot sejak awal kasus dan merupakan kunci dari seluruh misteri.
7. Lord Edgware Dies
Poirot hadir ketika Jane bercanda tentang rencananya untuk 'menyingkirkan' suaminya, Lord Edgware. Sekarang, pria itu benar-benar mati. Detektif asal Belgia yang hebat itu tidak tahan untuk menuduh bahwa Jane pelakunya.
Namun yang janggal, bagaimana bisa Jane menikam Edgware hingga mati di perpustakaannya serta di saat yang sama ia juga terlihat sedang makan bersama teman-temannya? Apa benar Jane pembunuhnya? Lalu, apa motif terbunuhnya Lord Edgware?
8. And Then There Were None
Ada 10 orang yang tidak saling mengenal diundang ke sebuah rumah mewah di Pulau Prajurit di seberang pantai Devon. Mereka datang tanpa curiga di sore hari yang indah dengan membawa rahasia kelam masing-masing.
Tetapi tiba-tiba, terjadi serentetan kejadian misterius. Kepanikan mulai datang dan semuanya mulai saling mencurigai, sambil memperlihatkan rahasia kelam mereka yang terkuak satu persatu. Pulau tersebut akhirnya berubah menjadi pulau maut yang mengerikan ketika satu demi satu, orang-orang itu tewas.
9. Death on The Nile
Perjalanan yang seharusnya menyenangkan, liburan di atas kapal pesiar dengan para konglomerat menyusuri Sungai Nil, akhirnya berubah karena penemuan mayat wanita.
Bersama ratusan orang yang juga ikut menjadi penumpang dalam kapal, yang salah satunya mungkin saja menghabisi nyawa wanita tersebut, Poirot pun datang untuk menemukan jawaban atas apa yang terjadi pada kapal tersebut.
10. The Murder of Roger Ackroyd
Roger Ackroyd mengetahui terlalu banyak hal. Bahkan ia tahu bahwa wanita yang dicintainya telah meracuni suami pertama yang kejam. Ia pun curiga bahwa kekasihnya itu diperas seseorang, hingga membuatnya bunuh diri dengan meminum obat hingga overdosis.
Malam itu Roger menerima sepucuk surat berisi informasi yang sangat fatal. Belum sempat ia baca hingga selesai, saat ia hampir tahu siapa yang memeras kekasihnya itu, sayang sekali, seseorang menikamnya hingga tewas. Hercule Poirot pun terpaksa menunda masa pensiunnya untuk menyelidiki kasus ini.
Menjadi buku kriminal terbaik sepanjang masa, buku ini juga menjadikan karir Agatha Christie semakin melejit sebagai penulis novel detektif. Apalagi, novel ini dikatakan sebagai novel paling kontroversial karena memuat plot twist yang inovatif di akhir cerita dan memberikan dampak signifikan terhadap buku genre kriminal.