Suara.com - Terkadang menangani sebuah konflik di dalam hubungan sangatlah sulit. Apalagi jika kedua belah pihak menolak untuk mundur. Namun, tidak selalu harus menimbulkan bentrok fisik dan negatif, penyelesaian konflik secara damai juga memungkinkan.
Konflik yang terjadi bisa juga memperkuat hubungan lho. Seseorang pasti memiliki konflik antara orang lain atau kelompok yang mungkin sangat sulit dipecahkan dan ditangani.
Konflik destruktif biasanya didasarkan pada kedua belah pihak yang memiliki pendapatnya tersendiri. Yang mana tidak ada keinginan untuk mendalami perspektif orang lain. Tentu percakapan tersebut menjadi persaingan bagi siapa yang akan menang dan tidak menyerah. Bahkan bisa memunculkan tindakan balas dendam dalam mengakhiri percakapan.
Salah satunya cara untuk menyelesaikan konflik yaitu agar kedua belah pihak menemukan solusi dalam bekerja sama serta kompromi untuk maju. Bisa saja kamu menciptakan kemungkinan agar konflik tersebut tidak meledak secara emosional dengan menetapkan situasi positif saat memasuki percakapan yang sulit. Kira-kira apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi konflik? Mungkin dengan menerapkan 5 langkah ini akan membantu untuk mengatasi konflik:
Baca Juga: 4 Tips Agar Media Sosial Tak Sampai Membuat Hubungan Retak, Yuk, Bijak!
1. Ekspresikan apresiasi untuk konflik ide
Semua orang mengetahui bahwa setiap persaingan, selalu ada yang kalah dan menang. Bahkan gagasan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya akan kalah dalam persaingan akan menghasilkan kemarahan. Bagikan harapan bahwa dengan melihat semua sisi dalam satu situasi dapat menciptakan ide baru dan menghargai kontribusi semua orang. Dengan begitu hasil konflik akan bermanfaat bagi semua pihak dan menghilangkan rasa takut.
2. Kendalikan emosi
Emosi adalah peristiwa fisik dan energik yang ada dalam diri kita. Emosi menggebu biasa muncul saat terjadinya konflik. konflik konstruktif mengenali dan mengatasi perasaan orang serta ide-ide yang merupakan bagian dari pengurangan konflik. Cobalah posisikan diri kamu untuk merasakan apa yang orang lain rasakan serta menghargai saat seseorang sedang marah, frustasi atau sinis tentang topik yang dibahas. Setidaknya hal tersebut bisa membuatnya peduli untuk mengerti.
3. Hormati posisi orang lain
Baca Juga: Cinta Tak Direstui karena Bukan PNS, Pedagang Sayur Bongkar Tabungan, Sehari Bisa Segini
Sebelum memberikan pendapat, alangkah baiknya mendengarkan ide orang lain, serta menghargai setiap sudut pandang yang telah diberikan, sudut pandang tersebut bisa saja muncul dari pengalaman seseorang. Konflik kreatif mengharuskan setiap orang merasa cukup nyaman untuk tidak membagikan apa yang diyakini, tetapi untuk menentang ide satu sama lain tanpa emosi berlebihan.
4. Wujudkan emosi yang ingin dipertahankan
Sebelum memasuki percakapan, posisikan diri untuk tetap tenang dan ingat rasa hormat sebelumnya. Jika diri kamu tenang tentu akan mendapatkan peluang dalam memecahkan sebuah konflik.
5. Mengakui kesamaan hasil yang diinginkan
Kreativitas untuk saling menghargai persamaan maupun perbedaan. Jadikan kesamaan sebagai titik awal untuk menemukan solusi yang kreatif. Kemudian saling terbuka apa yang diinginkan dalam hasil akhir. Hal tersebut akan membantu untuk mengurangi konflik yang berlebihan.
Bagaimana sudah paham kan langkah untuk mengurangi konflik? Dengan menerapkan langkah tersebut, tentu dapat membantu menemukan solusi dalam konflik bahkan meningkatkan hubungan dan kepuasan bagi pihak yang terlibat.
Penulis: Elisa Naomi