Orang-orang di Vietnam (94%) dan Afrika Selatan (79%) adalah yang paling mungkin menganggap media sosial merupakan koneksi penting bagi mereka, meskipun sepertiga orang di seluruh dunia (33%) mengatakan mereka menjadi kurang toleran terhadap orang-orang di media sosial selama pandemi.
“Meskipun lebih dari setengah (56%) orang telah aktif di media sosial selama lebih dari satu dekade, banyak dari kita masih mencari tahu bagaimana untuk menyeimbangkan hal positif dari media sosial dengan yang negatif,” kata David Emm, peneliti keamanan utama di Kaspersky.
“Hubungan parasosial ini sering kali dapat menyebabkan terlalu banyak berbagi atau oversharing di media sosial, karena orang-orang ingin terus mengembangkan hubungan ini. Namun, di sisi lain ini juga dapat menyebabkan sejumlah besar konsekuensi negatif dan tak terduga, seperti upaya peretasan dan phishing, doxing dan intimidasi, merugikan reputasi online, dan lain lain,” tambahnya.
Untuk itulah, Kaspersky juga meluncurkan ‘ShareAware Hub’, di mana orang dapat menemukan tips praktis untuk membantu mereka menikmati media sosial dengan aman.