Melatih Berpikir Kritis, Ini 5 Buku Favorit Sherina Munaf

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 17:05 WIB
Melatih Berpikir Kritis, Ini 5 Buku Favorit Sherina Munaf
Buku Favorit Sherina Munaf. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Sherina Munaf telah dikenal luas sebagai penyanyi dan aktris usianya masih belia. Bakatnya di dunia entertainment telah membuatnya menjadi role model bagi banyak anak muda Indonesia.

Sherina yang juga terpilih sebagai Brand Ambassador platform edtech, Zenius, ini ternyata juga punya hobi yang dapat melatihnya berpikir kritis, yaitu dengan membaca buku.

Sherina bahkan mengaku telah akrab dengan buku sejak masih kecil. Menurutnya, anak muda harus memiliki pola berpikir kritis, di mana hal ini bisa didapatkan dari kebiasaan membaca buku. Menurutnya, pola pikir yang kritis dapat membantu seseorang agar menjadi cerdas, cerah, dan asik. Berikut lima rekomendasi buku dari Sherina:

What Do You Care What Other People Think? - Richard Feynman

Baca Juga: 7 Pesona Sherina saat Ber-make Up Tebal, Bergaya Bak Puteri Jepang

Buku Favorit Sherina Munaf. (Dok: Istimewa)
Buku Favorit Sherina Munaf. (Dok: Istimewa)

Feynman merupakan Fisikawan besar pada abad ke-21 yang berperan di bidang elektrodinamika kuantum, hingga mendapat penghargaan Nobel pada tahun 1965. Dalam buku autobiografinya ini, Feynman  menceritakan banyak hal tentang hidupnya, seperti ketertarikannya akan sains, kisah cintanya dengan istrinya, Arlene, juga pola berpikir yang diajarkan ayahnya. Buku ini memberikan cerita seru tentang investigasi pesawat ulang-alik Challenger yang meledak di tahun 1986 dimana kemudian Feynman dapat mengetahui penyebabnya lewat eksperimen sederhana. Melalui buku ini, kita diajak untuk memahami sains lewat cara yang menyenangkan.

Dunia Sophie - Jostein Gaarder

Novel karya Jostein Gaarder yang satu ini berisi tentang sejarah perkembangan filsafat. Terdengar membosankan, tapi Gaarder mampu menyajikan filsafat yang kaku menjadi ringan dan mudah dicerna. Kita diajak untuk berpetualang bersama Sophie Amundsen, gadis kecil berusia empat belas tahun, dalam mencari arti dunia dan tujuan hidup.

Novel ini penuh misteri dan membuat pembaca berpikir tentang pertanyaan-pertanyaan filosofis lewat cara yang unik. Buku ini dapat menjadi pengantar seru bagi yang ingin memulai belajar filsafat. Setelah membaca buku yang pernah ada di posisi pertama pada daftar best seller dunia tahun 1995 ini, kamu bakal paham betapa pentingnya filsafat dan kenapa semua orang seharusnya belajar filsafat.

Usmar Ismail Mengupas Film - Usmar Ismail

Baca Juga: Menu Digital: Andalan Bisnis di Era Pandemi

Usmar Ismail dikenal sebagai Bapak Perfilman Indonesia yang telah menghasilkan lebih dari 30 film dengan bermacam-macam genre. Buku ini berisi tentang pengalaman dan pergulatan batin Usmar Ismail selama masih aktif menjadi sutradara film. Dalam buku ini, ia turut mengutip perkataan sahabatnya, Asrul Sani, yaitu, “Sejarah film Indonesia tidak bisa ditulis tanpa melibatkan sejarah hidup Usmar Ismail dan perkembangan perfilman tidak akan dapat dimengerti tanpa memahami pikiran-pikiran Usmar”. Untuk itu, buat kamu yang tertarik dengan perfilman atau ingin berkarir di industri ini, wajib banget sih baca buku karya sineas top Indonesia ini!

The Complete Persepolis - Marjane Satrapi

Buku ini adalah cerita komik tentang pengalaman Marjane Satrapi yang menjalani masa kecil di Iran sekitar tahun 70an hingga 80an ketika masa revolusi Islam. Warna-warni kisah Marji (nama panggilan Marjane Satrapi) dimulai dari adanya kewajiban memakai hijab untuk perempuan Iran sejak sekolah dasar, revolusi Iran, sampai adanya perang Iran. Ia terpaksa sekolah di luar negeri yang jauh dari keluarganya dan akhirnya pergi meninggalkan tanah airnya.

Buku ini tidak berfokus pada sejarah Iran atau aspek Islam di dalamnya, tetapi lebih menekankan pada aspek kemanusiaan; bagaimana keluarga seperti Marji terdampak atas perubahan pemerintah dan adanya peraturan islam yang ketat. Penuh kisah, buku ini bakal bikin emosi kita campur aduk saat membacanya.

Islam and the Future of Tolerance: A Dialogue - Sam Harris, Maajid Nawaz

Buku ini berisi dialog tentang Islam dan toleransi antara Sam Harris, seorang nonbeliever, dan Maajid Nawaz, seorang muslim mantan ekstrimis. Meskipun pandangan religius keduanya berbeda, tapi diskusi antara keduanya menarik banget untuk disimak. Kalau kamu suka isu-isu agama atau pernah kepikiran pertanyaan-pertanyaan ini; Islam itu agama damai atau agama perang? Apakah islam bisa direformasi? Kenapa banyak Muslim yang tertarik pada ekstremisme? Kamu mungkin tertarik buat segera baca buku ini. Buku ini bahkan juga sudah diadaptasikan dalam bentuk film dokumenter, lho!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI