Suara.com - Salah satu ikon wisata di Medan, Sumatera Utara, adalah Istana Maimun. Istana Kesultanan Deli ini menyajikan bangunan arsitektur megah sehingga memiliki daya tarik kuat bagi para wisatawan.
Sayangnya, seorang warganet yang berkunjung ke Istana Maimun justru mengalami hal yang tak mengenakkan. Kritik kepada salah satu destinasi wisata di medan ini pun dilontarkan melalui akun Twitter @mwv_mystic.
Saat sampai di Istana Maimun, warganet ini berharap akan mendapatkan informasi soal Kerajaan Deli, melihat benda-benda peninggalan kerajaan dan lainnya. Ternyata, pemandangan yang ia dapatkan justru banyaknya warung dan jasa sewa kostum.
Pemandangan tersebut dinilai menutupi nilai bersejarah dari Istana Maimun itu sendiri.
Baca Juga: Kunjungi Kotagede, Sandiaga Uno Janji akan Buka Sejumlah Tempat Wisata di DIY
"Gue masih inget gimana gue cukup kagum melihat foto istana ini di buku IPS dulu. Dan tentunya gue penasaran dengan isinya. Gue pikir gelar 'cagar budaya' menjanjikan sebuah lokasi yang tertata dengan baik dan edukatif, namun sayangnya Istana ini lebih diperuntukkan untuk ekonomi," tulisnya dalam cuitan tersebut.
Saat datang, warganet ini membayar tiket masuk sebesar Rp10 ribu per orang. Awalnya ia mengira akan mendapatkan tur sebuah istana dengan foto-foto para sultan, peninggalan baju, dan lainnya.
Sayangnya tepat saat ia masuk, para pedagang di kiri dan kanan langsung menjajakan dagangannya. Warung-warung dan tempat sewa kostum itu benar-benar berada di dalam istana.
Ia membenarkan bajwa masih ada beberapa foto, bangku, dan perkakas lainnya yang dipajang. Namun soal informasi sangat minim dan semua koleksi tersebut sudah berdebu bahkan tak terawat.
Temannya yang merupakan orang Medan mengatakan bahwa dulu kondisi Istana Maimun tak seperti itu. Seharusnya banyak koleksi peninggalan yang dipamerkan.
Baca Juga: 8 Potret Rumah Mewah Terbengkalai Milik Artis Senior, Tak Dihuni Selama 30 Tahun
Saat turun ke bawah, rupanya kondisi justri semakin parah. Terdapat bangku-bangku rusak, gulungan kawat hingga jemuran yang berkibar. Dirinya langsung kecewa karena cagar budaya yang merupakan ikon Kota Medan tampak tak terawat.
Karena masih penasaran, dirinya dan temannya berjalan kembali hingga ke bagian belakang tempat orang berjualan. Ternyata di sana mereka menemukan beragam senjata yang seharusnya diletakkan di bagian tengah.
Saat itu, warganet ini masih berpikiran positif dan menganggap ini semua dampak pandemi Covid-19. Namun saat dilihat ulasan di Google Maps ternyata sudah banyak keluhan serupa sejak dulu.
"Gue harap kedepannya perawatan dan pengelolaan istana ini sebagai sarana cagar budaya bernilai sejarah dan edukasi, bisa lebih ditonjolkan ketimbang jadi lokasi berniaga dan penyewaan kostum. Akan lebih baik lagi agar warung-warung diberikan tempat tersendiri, bukan di dalam," tulisnya dalam serangkaian cuitan tersebut.
Hingga Jumat (8/10/2021), cuitan ini telah viral dan sudah disukai lebih dari 4 ribu akun di Twitter. Warganet lainnya pun menyerukan hal serupa tentang Istana Maimun yang terbengkalai.