Suara.com - Seorang perempuan Spanyol mengunjungi dokter karena siklus menstruasi yang tidak teratur. Namun, ia justru didiagnosis sebagai "homoseksual" oleh dokter. Hal itu kemudian memicu kemarahan dari pendukung LGBTQ.
Dilansir dari NY Post, perempuan berusia 19 tahun itu mengunjungi rumah sakit Reina Sofia di Murcia pada hari Senin untuk pemeriksaan ginekologi setelah berurusan dengan polimenorea, suatu kondisi di mana siklus menstruasi lebih pendek dari 21 hari.
Dia mengatakan kepada petugas kesehatan bahwa dia gay selama proses pemeriksaan dengan berpikir itu bisa relevan pada saat itu. Tetapi ketika dia diberi laporan itu mencantumkan penyakitnya sebagai "homoseksual."
"Awalnya saya menertawakannya, tapi begitulah adanya," kata perempuan itu, menurut publikasi.
Baca Juga: Menstruasi Tidak Lancar? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan
“Diagnosis” tersebut menuai cemoohan dari pro-LGBTQ Colectivo Galayctyco, yang mengirim surat kepada Kementerian Kesehatan tentang nada fobia dari laporan medis tersebut. Kelompok itu menuntut penyelidikan dan permintaan maaf kepada pasien.
Kelompok itu menyebut insiden itu "mengkhawatirkan, tidak dapat diterima, dan tidak dapat ditoleransi" dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
“Itu terjadi pada tahun 1990 ketika Organisasi Kesehatan Dunia menghapus homoseksualitas dari daftar penyakit mental, namun 31 tahun kemudian, dalam Sistem Kesehatan Murcian beberapa profesional terus menganggap orientasi seksual adalah penyakit,” kata pernyataan itu, menurut laporan kasar. terjemahan.
Sistem Kesehatan Murcian mengatakan penyelidikan awal menunjukkan itu adalah kesalahan yang dibuat saat mendaftarkan pasien, menurut elDiario.
Baca Juga: Kasus Prostitusi Gay di Solo, Hasil Visum Kepolisian Ternyata Mengejutkan!