Suara.com - Sebagai Venture Builder terkemuka di Indonesia, perusahaan teknologi UMG Idealab menargetkan untuk melahirkan lima startup baru pada tahun 2022 mendatang.
Komitmen untuk melahirkan startup baru ini telah disampaikan oleh Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga, dalam acara Peran UMG Idelab Dalam Inovasi Teknologi di Indonesia Dan Komitmen Tahun 2022, Kamis (7/10/2021).
“Awal tahun 2020 merupakan tonggak sejarah bagi kami, karena perusahaan ini telah bertransformasi menjadi Venture Builder. Berdiri sejak tahun 2015, UMG Idealab merupakan venture capital yang berkontribusi pada solusi teknologi berkelanjutan di Indonesia,” ungkapnya.
Hingga September 2021, lebih dari 60 startup telah bergabung bersama perusahaan tersebut. Mulai dari Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan China.
Baca Juga: Startup Anak Bangsa, Klikdaily Menangkan Lisensi Media Piala Dunia 2022 dan U-20 2023
“Secara rutin, kami juga melakukan pendanaan pada startup yang sejalan dengan visi kami,” lanjut Kiwi Aliwarga.
Ia menambahkan, sejak menjadi Venture Builder, perusahaan tersebut terus mendirikan startup baru serta melakukan pendampingan. Mulai dari pengembangan inovasi, penyediaan sumber daya, pelatihan manajemen, hingga bantuan modal kepada startup.
“Startup yang kami kembangkan fokus pada tiga hal krusial, yaitu mengatasi perubahan iklim, mengatasi kesenjangan pendapatan, serta membantu UMKM untuk bersaing secara global,” ungkap Kiwi Aliwarga.
Di samping itu, pada Agustus 2021, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate, memproyeksikan bahwa Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar nomor 9 di dunia pada 2030 mendatang.
Tak hanya itu, perjalanan menuju penguatan ekonomi digital dimulai dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi startup dan UMKM, yakni dengan memanfaatkan infrastruktur digital.
Baca Juga: Ratusan Perusahaan Rintisan Indonesia Raup Modal 3,8 Miliar Dolar AS di Semester I 2021
Sejalan dengan itu, Head of Brand and Marketing UMG Idealab Miera Rahayu mengatakan, sejak awal 2021 hingga Oktober ini, perusahaan ini telah mencetak lebih dari delapan startup baru di Indonesia dengan berbagai segmen.
Mulai dari Lakone yang bergerak pada pembaharuan teknologi mesin kopi, Sandhiguna yang fokus pada komputerisasi dan cybersecurity, serta Widya Dialisis yang mengembangkan teknologi hemodialisa dengan biaya efisien.
“Pengembangan startup adalah salah satu fokus kita, karena startup merupakan penggerak ekonomi untuk Indonesia, terlebih di masa pandemi ini,” ungkap Miera Rahayu.
“Kedepannya, kita juga akan terus mencari dan membina startup yang fokus pada pengelolaan limbah, kesehatan, green energy, teknologi imersif, dan pengembangan kecerdasan artifisial,” pungkas Miera.