Sempat Merumahkan Puluhan Karyawan, Ini Cara Dapur Cokelat Bertahan dari Hantaman Pandemi

Kamis, 07 Oktober 2021 | 19:10 WIB
Sempat Merumahkan Puluhan Karyawan, Ini Cara Dapur Cokelat Bertahan dari Hantaman Pandemi
Dapur Cokelat. (Dok: Instagram/Dapur Cokelat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah berdiri 19 tahun lamanya tidak jadi jaminan Dapur Cokelat  bisa teteap tanggung  terhantam pandemi Covid-19. Nyatanya produsen snack cokelat itu harus merumahkan 30 hingga 40 karyawannya.

Hal ini diceritakan langsung oleh Pendiri Dapur Cokelat, Ermey Trisniarty.  Ia mengaku sempat tidak bisa tidur selama tiga hari karena harus menyampaikan keputusan berat untuk merumahkan puluhan karyawannya.

"Saat itu 2020 lalu saat usia Dapur Cokelat berusia 19 tahun, dipaksa berinovasi menghadapi dua badai besar, salah satunya dipaksa beralih ke platform digital," ujar Ermey saat konferensi pers perayaan 20 Tahun Dapur Cokelat, Kamis (7/10/2021).

Dapur Cokelat. (Dok: Instagram/Dapur Cokelat)
Dapur Cokelat. (Dok: Instagram/Dapur Cokelat)

Tragedi merumahkan puluhan karyawannya, tidak lantas membuat Ermey dan timnya patah arang. Ia justru terus mencari jalan keluar dengan kreativitas. Salah satunya membentuk produk cokelat siap masak, yaitu Pemix yang dilengkapi resep asli Dapur Cokelat.

Baca Juga: Ingin Cari Inovasi Teknologi di Bidang Makanan dari Taiwan, Coba Kunjungi Pameran Ini

Ini dilakukan karena banyak pelanggan yang takut untuk keluar rumah, termasuk ke toko Dapur Cokelat dan takut memesan makanan dari luar. Sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia, lebih pilih membuat sendiri makanan di rumah.

"Akhirnya kita juga riset cara makan kue tetap safety dengan cara buatan sendiri di rumah. Resepnya tetap dari Dapur Cokelat," tutur Ermey,

Adapun produk Pemix hadir dalam bentuk pouch atau bungkusan berisi bahan-bahan siap masak cokelat, dipacking dengan bahan khusus dan siap antar serta bisa dikirim ke seluruh wilayah Indonesia.

Biasanya Pemix bisa dipesan melalui seluruh platform e-commerce, yang hasilnya sangat diminati masyarakat Indonesia, bahkan bisa dipesan hingga ke Papua.

"Pemix ini sangat laku, dan menolong kita di masa pandemi. Bahkan sampai membuat kapasitas produksi kita tidak mencukupi, karena permintaan yang cukup tinggi, jadi supply kita tidak mencukupi," tutur Ermey.

Baca Juga: Tak Cuma Papeda, Sagu Juga Bisa Diolah Jadi Berbagai Kuliner Lho

Setelahnya, kini Dapur Cokelat terus memperbaharui kapasitas mesin sehingga bisa menjawab semua permintaan dari pelanggan. Fase inilah yang hingga kini di usia 20 tahun, usaha yang bergulat di industri patisserie ini bisa bertahan sejak 2001 silam berdiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI