Suara.com - Sistem kerja remote alias work from home (WFH) yang populer di masa pandemi Covid-19 tidak hanya menguntungkan karyawan.
Pakar mengatakan, WFH juga bermanfaat untuk perusahaan. Salah satunya, biaya yang dibutuhkan untuk menyewa ruangan kantor atau gedung yang berkurang.
“Gagasan tentang kantor pusat yang menjadi tempat ribuan orang bekerja, menjadi tidak relevan lagi saat ini. Tidak menutup kemungkinan, konsep remote ini akan sangat relevan di masa depan,” ungkap Lars Wittig, VP for Sales regional ASEAN International Workplace Group, Rabu (6/10/2021).
Ia mengatakan penting bagi perusahaan membangun sistem kerja yang fleksibel. Di mana sistem kerja remote alias kerja jarak jauh ini menjadi solusi guna mengurangi ruang yang dibutuhkan perusahaan, sekaligus mengurangi jumlah pekerja yang datang ke kantor setiap harinya.
Baca Juga: 6 Artis yang Pernah Ditipu Karyawan Sendiri, Rugi Materi dan Kepercayaan
IWG sebagai penyedia ruang kerja fleksibel di dunia, telah lama melihat tantangan ini dan membuktikan, bahwa sistem kerja fleksibel dapat dilakukan. Sehingga langkah ini dapat menciptakan ruang kerja fleksibel secara permanen.
Lars Wittig menambahkan, sistem kerja remote telah berhasil dijalankan dari berbagai bisnis serta para karyawan perusahaan. Hal ini dikatakan telah memberikan produktivitas, fleksibilitas, serta manajemen kerja yang lebih baik.
Pada bulan Januari 2021, sebuah studi mengungkap bahwa 83 persen perusahaan merasa sistem kerja jarak jauh telah berhasil dilakukan, dan ini meningkat sebanyak 10 persen sejak bulan Juni 2020.
“Ketika perusahaan melihat masa depan setelah pandemi, banyak perusahaan yang berencana untuk menerapkan sistem kerja hybrid, dengan kombinasi kerja dari kantor dan kerja secara remote,” ungkap Lars lebih lanjut.
Meski pandemi usai, penerapan sistem kerja remote tetap bisa dipertahankan. Misalnya dengan menggunakan sistem hybrid, di mana karyawan bisa memilih untuk ke kantor atau bekerja dari rumah.
Baca Juga: Perusahaan Jeff Bezos Dituduh sebagai Tempat Kerja Toxic
“Sebelum pandemi, banyak perusahaan yang mengharuskan karyawannya bekerja dari kantor. Tapi ketika pandemi mulai mereda, perusahaan merasa sistem kerja hybrid, di mana karyawan dapat bekerja secara remote maupun dari kantor, akan menjadi hal yang normal,” pungkas Lars.