Ternyata Perempuan Punya Kontribusi Besar Pada UMKM di Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 06 Oktober 2021 | 07:05 WIB
Ternyata Perempuan Punya Kontribusi Besar Pada UMKM di Indonesia
Ilustrasi Perempuan. (dok.Unsplash/Mateus Campos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seringkali perempuan masih dipandang sebelah mata jika kaitannya dengan sektor publik. Tapi, ternyata perempuan menjadi penopang dan penggerak Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia.

Dari 150.000 toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC), 57 persen diantaranya adalah milik perempuan. Sementara, pada Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah membina lebih dari 54.500 UMKM, lebih dari 50 persen digerakkan atau dimiliki oleh perempuan.

Seperti diketahui, sektor ini berkontribusi signifikan (60 persen) pada Produk Domestik Bruto Indonesia dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Hal ini mendasari inisiatif Sampoerna untuk dalam melanjutkan upaya pengembangan UMKM dengan mengadakan program Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia.

Baca Juga: Emosi Akibat Sering Rewel, Ayah Tiri di Sleman Nekat Sudut Lidi Panas ke Bibir Anaknya

Ilustrasi perempuan karier. (Unsplash/CoWomen)
Ilustrasi perempuan UMKM. (Unsplash/CoWomen)

Khususnya di masa pandemi, pemberdayaan UMKM serta peranan perempuan di dalamnya menjadi perhatian Sampoerna dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Kita terus mendorong UMKM agar go digital, dan target kita di 2024 adalah 30 juta UMKM sudah go digital. Saat ini baru sekitar 15,9 juta UMKM yang sudah terhubung ke ekosistim digital, atau sekitar 24 persen. Angka ini tumbuh 99 persen jika dibandingkan pada awal 2020 atau sebelum pandemi,” jelas Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Bapak Teten Masduki.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Urusan Eksternal Elvira Lianita mengungkapkan komitmen berkelanjutan Sampoerna dalam mengembangkan UMKM, khususnya UMKM perempuan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Ia mengambil contoh besarnya peran perempuan pada komunitas toko kelontong binaan Sampoerna Retail Community (SRC).

“Setiap hari kami berinteraksi dengan pelaku UMKM dan hal ini memberikan pemahaman mendalam mengenai tantangan yang mereka hadapi. Melalui SRC kami membina dan membangun sebuah komunitas yang terdiri dari 150.000 toko kelontong. Lebih dari 60 persen toko kelontong tersebut dimiliki dan dikelola oleh perempuan, dengan lebih dari separuh diantaranya merupakan pencari nafkah utama keluarga mereka,” kata Elvira.

Lebih jauh, Elvira menjelaskan bukti nyata pelaku UMKM perempuan untuk memberdayakan komunitas sekitarnya. Hal itu terwujud pada inisiatif Pojok Lokal SRC yang mengajak para anggotanya untuk mendedikasikan porsi tokonya untuk memajang dan menjual produk lokal.

Baca Juga: Viral di Tiktok Cerita Perempuan Yang Mengaku Berbagi Suami Dan Kerap Bertukar Pasangan

“Kami melihat bagaimana anggota SRC yang sebagian besar dimiliki oleh perempuan, ikut memberdayakan UMKM lain di komunitas sekitarnya untuk berkreasi dan memanfaatkan Pojok Lokal. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kompas pada tahun 2019, hal ini berdampak pada peningkatan omzet UMKM sebesar 28 persen, atau mencapai omzet sekitar Rp 5,7 triliun dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan Pojok Lokal. Ini adalah bukti nyata pentingnya pemberdayaan perempuan dan hal inilah yang mendasari SAPA Untuk Indonesia,” tutup Elvira.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI