Suara.com - Sebagai putra sulung Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles menjadi pewaris takhta pertama kerajaan Inggris. Namun saat menjadi raja nanti, Pangeran Charles rencananya akan tinggal hanya di sebagian wilayah Istana Buckingham.
Charles dikabarkan telah lama merencanakan perombakan besar-besaran istana Kerajaan begitu diangkat menjadi raja.
Di antara ide-ide ambisiusnya, salah satunya, membuka ruang pribadi kerajaan untuk masyarakat Inggris, termasuk membuka pintu Istana Buckingham dan Balmoral.
Namun Ratu Elizabeth II dikatakan masih menentang rencana putranya untuk mengubah Istana Buckingham menjadi museum sepanjang tahun. Ratu ingin istana tetap menjadi rumah keluarga bagi para bangsawan.
Baca Juga: Momen Putri Diana Kunjungi Keraton Jogja, Tepergok Gerah tapi Sikapnya Banjir Pujian
Seorang sumber kerajaan mengatakan bahwa tujuan Charles sebenarnya ingin menjadikan Istana tidak sekadar tempat tinggal anggota Keluarga Kerajaan, tapi juga menyediakan layanan kepada publik.
"Semua orang menyadari tidak masuk akal untuk menjalankan begitu banyak tempat tinggal, tetapi jika Anda menyerahkannya sepenuhnya, Anda tidak akan pernah mendapatkannya kembali ketika Pangeran George dan bangsawan muda tumbuh dan membutuhkan tempat tinggal," kata sumber tersebut, dikutip dari Mirror.
Istana Buckingham terdiri dari 775 kamar. Saat ini digunakan sebagai kediaman kerajaan yang salah satunya terdapat kantor Ratu. Selain itu juga terdiri dari 52 kamar tidur kerajaan dan tamu, 188 kamar tidur staf, 92 kantor, dan 78 kamar mandi.
Anggota masyarakat saat ini dapat mengunjungi ruang negara yang megah, taman, seni rupa yang tergantung di koridor, dan ruang tahta Yang Mulia.
Sementara dalam rencana Pangeran Charles, masyarakat akan diberikan akses sepanjang tahun masuk ke istana. Bukan lagi memakai tiket masuk musiman seperti saat ini. Selain itu, tempat tinggal raja juga akan banyak dipersempit.
Baca Juga: Kate Middleton Tampil Glamor di Premier No Time To Die, Dipuji Pancarkan Aura Ratu!