Suara.com - Adaptasi kebiasaan baru yang dilakukan selama pandemi Covid-19 ternyata juga menimbulkan dampak lain pada kesehatan kulit. Terutama, dalam kewajiban memakai masker selama di luar rumah dan mencuci tangan.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK., menjelaskan bahwa pemakaian masker yang salah juga bisa menimbulkan masalah kesehatan kulit, seperti jerawat.
"Pemakaian masker, paling enggak kita harus ganti selama pemakaian 4 jam. Masker harus bersih dan kulit kita bersih sebelum memakai masker," kata dokter Arini ditemui di Jakarta beberapa hari lalu.
Jika menggunakan masker kain, bahan yang dipilih juga harus lembut agar tidak mengiritasi kulit. Dokter Arini menyarankan penggunaan masker kain berbahan katun dan mudah menyerap keringat.
Baca Juga: 5 Manfaat Bawang Merah yang Baik Bagi Kesehatan Tubuh, Sehat untuk Mata dan Jantung
Selain itu, ukuran masker harus pas dengan wajah. Masker tidak boleh terlalu longgar karena meningkatkan risiko virus masuk dan jangan terlalu ketat karena akan menyakiti kulit.
"Terus juga menghindari pemakaian skincare atau makeup yang berlebihan di bawah kulit. Karena itu akan meningkatkan kemungkinan terjadinya jerawat," imbuhnya.
Kemudian adaptasi kebiasaan baru lainnya yang perlu diperhatikan untuk perawatan kulit adalah memakai pelembab tangan setelah mandi maupun cuci tangan.
Tujuannya, kata dokter Arini, untuk mencegah kulit terlalu kering karena keseringan cuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer.
"Pemakaian hand cream menjadi penting setelah kita mencuci tangan atau pakai hand sanitizer alkohol. Supaya mengembalikan barrier kulit kita jadi baik lagi. Kalau bentuknya pecah-pecah itu pasti rusak," pungkasnya.
Baca Juga: 5 Jenis Skincare untuk Wajah dan Fungsinya