Banyak yang Tak Sadar, Ini Dampak Kecanduan Nonton Film Bajakan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 13:05 WIB
Banyak yang Tak Sadar, Ini Dampak Kecanduan Nonton Film Bajakan
Ilustrasi film bajakan. [Shutterstok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menonton atau mengunduh film bajakan dari situs ilegal masih kerap menjadi kebiasaan sebagian masyarakat. Kebanyakan dari mereka, ogah merogoh kocek untuk bsia menonton film yang mereka inginkan.

Alhasil, mereka memilih menontonnya lewat situs film ilegal. Tapi, yang tidak banyak disadari, bahwa kecanduan menonton film ilegal ternyata juga ada dampaknya.

Sebab, di dalam situs ilegal itu terdapat malware yang berisi virus dan berpotensi meracuni komputer atau perangkat si pengguna.

Bahayanya adalah, virus yang sudah menjalar di perangkat si penonton bajakan itu bisa membuat komputer atau laptop dikendalikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Alasan TVRI Tak Tayangkan Film Pengkhianatan G30S PKI

Ilustrasi nonton film porno. (Shutterstock)
Ilustrasi nonton film bajakan. (Shutterstock)

Orang yang tak bertanggung jawab itu bisa saja menyalakan kamera di laptop dan merekam seluruh aktivitas penonton bajakan tanpa sepengetahuannya.

"Yuk kita bantu perfilman Indonesia, bukan cuma membantu industrinya, tapi biarkan sineas kita juga tetap berkarya. Di saat yang bersamaan, sebenarnya kita juga sedang melindungi diri kita sendiri," kata dia.

Sementara itu, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan, Badan Perfilman Indonesia Tito Imanda mengatakan, dalam pembuatan satu film layar lebar atau film panjang yang berkualitas paling tidak menghabiskan Rp 8 miliar.

Ia mencontohkan, kalau harga tiket nonton di bioskop senilai Rp 45 ribu, maka sebanyak Rp 5 ribu akan digunakan untuk pajak. Sisanya, sebanyak Rp 40 ribu dibagi dua antara produser dan pihak bioskop. Berarti untuk balik modal biaya pembuatan film, paling tidak membutuhkan 400 ribu penonton.

Kalaupun menurunkan biaya produksi, maka berpotensi dapat menurunkan kualitas film itu sendiri. Kalau sudah begitu, kata Tito, penonton yang akan ikut merugi karena kualitas film yang ditonton tidak maksimal.

Baca Juga: Kesan Chicco Jerikho Main Film Aum! Bersyukur atas Kebebasan Bersuara

"Dengan menonton melalui jalur yang ilegal, berarti sedang menambah kemungkinan bahwa film-film Indonesia berikutnya semakin tidak bagus. Lama-lama kualitas film Indonesia akan turun lagi. Jadi yang rugi kita sendiri sebagai penonton, bukan hanya industrinya," kata Tito.

Paling tidak, ada dua cara untuk menghadapi tantangan menjamurnya situs film bajakan. Pertama, tentunya tidak menonton film bajakan di situs ilegal. Dalam hal ini, lihak terkait harus meningkatkan kesadaran penonton. Kedua, strateginya adalah mencegah orang mengakses situs bajakan dengan mengurangi aksesnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI