Suara.com - Sejak 2009 lalu, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikat Bangsa-bangsa UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.
Sejak saat itu, 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Menariknya, meski memiliki pakem yang kuat dengan filosofi yang luhur, nyatanya motif batik khas Indonesia juga bisa diterapkan pada ikon-ikon dunia populer.
Itu juga yang coba dituangkan oleh pebisnis batik, Yos Christian Addyputra lewat brand kain batik premium miliknya, Garuda Kencana Batik.
Baca Juga: Sambut Hari Batik Nasional, Facebook Rilis Kampanye #Indonesiaku
Lewat program bertajuk Batik For The World, Yos bersama majalah berbasis di Singapura Tatler, mencoba mengulik keindahan motif batik khas Nusantara dengan ikon-ikon dunia, mulai dari Eropa hingga Afrika.
Salah satunya adalah motif batik banji taeguk. Motif banji taeguk, kata Yos, merupakan perpaduan antara hasil asimilasi antara budaya Indonesia dengan bangsa Timur yaitu banji swastika.
Di Indonesia sendiri, kita telah mengenal motif banji yang diambil dari bahasa Tionghoa 'Ban' berarti sepuluh, dan 'Dzi' yang berarti ribu. Secara keseluruhan, banji merupakan perlambang murah rejeki atau kebahagiaan yang berlipat ganda.
Motif banji sendiri dibuat berdasarkan ornamen swastika, sebuah simbol yang disucikan oleh bangsa India Kuno. Sementara di Korea Selatan, banji swastika memiliki arti lebih relijius dibanding sekadar motif belaka.
Selain memadukan motif Indonesia dengan Korea Selatan, Yos juga mencoba bermain dengan ikon-ikon dunia lain seperti angsa whooper dari Finlandia.
Baca Juga: Meriahkan Hari Batik Nasional, Ini 4 Rekomendasi Brand dan Produk Batik Fashionable
"Dalam mitologi bangsa Finlandia, angsa whooper digambarkan memiliki hubungan dengan kehidupan dunia selanjutnya. Untuk menambah kesan misterius nan menawan, diberikan sentuhan motif pohon kehidupan bangsa Nordik yaitu Yggdrasil dan motif awan populer khas Cirebon, mega mendung," dikutip Suara.com dari siaran tertulis Garuda Kencana Batik, Sabtu (2/10/2021).
Ada juga motif batik kolaborasi dengan Britania Raya yaitu Sekawan Kembang Boket. Dalam kolaborasi ini, Yos mencoba memoles empat bunga nasional masing-masing negara anggota Britania Raya yaitu Skotlandia, Inggris, Wales, dan Irlandia Utara.
"Saya menggabungkan motif bunga daffodil dari Wales dan bunga nasional lainnya, juga ada motif burung robin. Motif tersebut digabung sebagai satu kesatuan Britania Raya, yang kemudian saya kombinasikan dengan motif batik lurik atau garis-garis."
Dikatakan oleh Yos Christian Addyputra, program Batik For The World sendiri dibuat dengan tujuan agar batik lebih dikenal di dunia mancanegara, lewat diplomat-diplomat negara sahabat.
"Saya berkolaborasi dengan 17 Duta Besar negara sahabat. Masing-masing mengenakan batik yang sudah kami desain dengan ikon-ikon kultural dan budaya tiap negara masing-masing. Inspirasi saya adalah betul-betul ini batik untuk dunia. Bukan hanya batik Indonesia pada umumnya yang diberikan kepada mereka," papar Yos.