Suara.com - Seorang wanita 24 tahun membagikan kebiasaannya berdandan seperti bayi hingga memakai mainan bayi. Wanita tersebut melakukannya untuk terapi.
Menyadur Mirror, wanita 24 tahun bernama Danni Hamilton tersebut gemar memakai baju anak-anak. Ia juga masih suka menggunakan dot bayi.
Gaya hidup Danni ini membuatnya panen ejekan dan dijauhi teman. Bahkan, ada yang menganggapnya sebagai seorang pedofil.
Meski begitu, wanita asal Skotlandia ini melakukannya untuk mengatasi trauma dari masa kanak-kanak. Kebiasannya tersebut juga sudah disetujui oleh terapis.
Baca Juga: Berapa Jam Seharusnya Bayi Baru Lahir Tidur dalam Sehari? Simak Kata Ahli
Danni Hamilton dikenalkan dengan praktik yang bernama age-play tersebut oleh seorang teman sekitar dua tahun lalu.
Karena merasa tertarik, Danni lantas melakukan konseling dengan terapisnya. Ia pun diizinkan untuk bereksperimen dan berdandan sebagai bayi saat ingin merasa rileks.
Menurut Danni, ia tak lantas menjalani kehidupan seperti bayi setiap waktu. Wanita ini baru akan bertransformasi saat butuh istirahat.
Danni juga mengungkap bahwa kepribadiannya sebagai anak-anak berumur sekitar 1-5 tahun. Saat bertransformasi sebagai bayi, Danni juga akan merasa lebih manja terutama pada pasangan.
"Aku melihat banyak hal yang berhubungan dengan age-play, dan aku bicara pada konselor untuk bertanya apakah regresi umur bisa dipakai sebagai terapi. Dia bilang ya."
Baca Juga: Seorang Perempuan di Malaysia Tiba-tiba Melahirkan di Toilet Rumah Makan
"Aku selalu suka mainan bayi, dan aku tidak pernah tumbuh besar dan berhenti menyukainya seperti yang orang lain lakukan."
"Favoritku adalah melepaskan segalanya dan merasa aku tidak punya tanggung jawab. Aku punya masa kecil yang berat, dan ini membantuku melupakannya serta bersantai," tambah Danni menjelaskan.
Meski begitu, gaya hidup Danni ini tidak murah. Ia harus menghabiskan banyak uang demi membeli produk bayi.
Di sisi lain, Danni juga masih kerap menerima komentar buruk. Padahal, wanita ini melakukan hal tersebut demi kebahagiaan diri sendiri dan tidak melukai orang lain.
"Kebanyakan waktu aku mendapat komentar positif, dengan orang-orang berkata mereka bangga aku bisa mengekspresikan diri sendiri."
"Aku masih mendapat komentar negatif, aku bahkan dipanggil seorang pedofil," curhatnya.
Danni sendiri memilih mengabaikan komentar buruk tersebut selama dirinya tidak melakukan hal yang jahat atau salah.
"Gaya hidup ini berarti kebahagiaan untukku. Aku merasa bahagia berada dalam ruangan yang penuh mainan bayi dan objek berwarna cerah lainnya," tandas Danni.