Ketika pandemi Covid-19 datang, penurunan omset sangat dirasakan olehnya. Omsetnya menurun hingga 70% karena pesanan sangat sedikit. Bahkan, ia pernah mengalami masa di mana sama sekali tidak mendapat pemasukan.
Dengan berat hati, ia aharus mengurangi tenaga kerja hingga hanya 3-5 orang saja.
Meski begitu, usaha harus terus berlanjut. Faturrahman dan istrinya mencari cara agar produknya lebih dikenal oleh banyak pelanggan baru.
Faturrahman kemudian mengikuti pelatihan dari Google yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu program Gapura Digital untuk Wonderful Indonesia.
Pelatihan ini bertujuan agar pelaku UMKM di sektor pariwisata dapat memanfaatkan peluang bisnis secara digital, baik selama masa pandemi Covid-19 maupun seterusnya.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, banyak ilmu yang sangat bermanfaat dan saya menjadi paham betapa pentingnya pemasaran digital. Walaupun saya sudah berumur, saya harus bisa beradaptasi di masa sekarang yang sangat mengandalkan penjualan online dan saya harus banyak belajar tentang digital agar media sosial yang kami punya bisa mempromosikan produk kami secara maksimal ke pelanggan,” papar lelaki berusia 48 tahun tersebut.
“Materi yang bermanfaat bagi saya yaitu materi Business Profile dan media sosial, karena ternyata Business Profile memiliki website gratis yang bisa digunakan secara maksimal. Tidak hanya itu, Business Profile dapat langsung terhubung dengan Maps sehingga memudahkan pelanggan untuk menemukan toko kami," katanya.
Begitu juga materi media sosial yang sangat membantu Faturrahman untuk memaksimalkan usahanya. Sebelum mengikuti pelatihan, diakui Faturrahman bahwa media sosialnya masih sangat minim, bahkan tidak dikelola. Tetapi pelatihan Gapura Digital untuk Wonderful Indonesia mengubah segalanya.
Baca Juga: 1,5 Juta Produk UMKM Diekspor hingga Brazil