Kasus Covid-19 Turun, Penduduk Prancis Antusias Lakukan Cium Pipi ke Keluarga dan Sahabat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 29 September 2021 | 21:49 WIB
Kasus Covid-19 Turun, Penduduk Prancis Antusias Lakukan Cium Pipi ke Keluarga dan Sahabat
Ilustrasi laki-laki mencium pipi seorang perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saling mencium pipi merupakan bentuk salam tradisional Prancis yang sempat dilarang dilakukan karena pandemi Covid-19.

Namun berkurangnya jumlah kasus Covid-19 secara signifikan ditambah dengan adanya vaksinasi membuat penduduk Prancis antusias menyambut kembalinya tradisi tersebut.

Saling mencium pipi, atau yang dalam bahasa Prancis disebut sebagai La Bise, biasanya dilakukan dengan saling menempelkan pipi kiri dan kanan sambil mengecup atau mengeluarkan suara kecupan.

Kebiasaan itu mirip dengan salam "cipika-cipiki" (cium pipi kanan, cium pipi kiri) di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Revolusi Perancis 1789

Suasana Menara Eiffel di Paris, Prancis, pada (16/7/2021). [Bertrand GUAY / AFP]
Suasana Menara Eiffel di Paris, Prancis, pada (16/7/2021). [Bertrand GUAY / AFP]

"Kami lama menghentikan itu (la bise) untuk menghormati aturan jaga jarak, tapi itu ritual yang benar-benar saya suka," kata pegawai pemerintah Vincent Seznec dengan bir di tangan, setelah menyapa kawan-kawannya dengan la bise.

Karena sudah divaksin, dia mengaku tak memiliki alasan untuk tidak melakukannya lagi.

"Paling baik itu divaksin dan saling mencium daripada tidak divaksin dan tidak saling mencium," kata dia.

Penduduk Paris Anna dan Carmela, setelah berpelukan dan saling mencium pipi, mengaku sepakat dengan hal itu.

"Ini adalah simbol kasih sayang dan menerima orang lain, artinya kebersamaan," kata Anna.

Baca Juga: Pelempar Telur pada Presiden Emmanuel Macron Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Carmela sangat merindukan la bise, terutama saat puterinya yang berusia 32 tahun berhenti menciumnya karena takut menularkan virus corona.

"Ohhhhhhhhh, itu sangat menyedihkan," kata Carmela.

Bahkan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dulu menyarankan agar masyarakat tidak saling mencium atau berjabat tangan untuk menghindari penularan, kini kerap terlihat melakukan la bise.

Namun, beberapa penduduk Paris mengatakan banyak hal tidak akan pernah seperti dulu lagi.

Alasannya, orang sekarang lebih selektif dan lebih terbuka untuk mengatakan tak ingin mencium pipi seseorang.

"Saya melakukan la bise lagi tapi cuma kepada orang-orang yang saya sayangi, bukan kepada orang yang tidak saya kenal baik," kata Natalie Bitar.

Elisa Mayor, seorang mahasiswi, mengatakan bahwa la bise tidak populer di kalangan orang-orang seusianya, bahkan sebelum pandemi.

"Kami lebih suka mengatakan 'hai' dari jauh," kata dia.

Namun bagi Paul Taylor, komedian yang tinggal di Paris, tak ada keraguan bahwa tradisi itu sudah kembali dan akan tetap ada.

Taylor sempat tenar karena sketsanya tentang la bise yang disebutnya sebagai "hal yang paling menggangguku saat tinggal di sini".

"Tentu itu sudah kembali," kata dia. "Waktu aku menggelar pertunjukan, aku minta penonton menjawab dengan tepuk tangan 'siapa yang melakukan la bise sejak COVID', semua penonton pun bertepuk tangan." [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI