Miris, 3 Orang Tewas Usai Tersapu Banjir Bandang di Air Terjun Tinubdan Filipina

Rabu, 29 September 2021 | 13:31 WIB
Miris, 3 Orang Tewas Usai Tersapu Banjir Bandang di Air Terjun Tinubdan Filipina
Ilustrasi air terjun (Unsplash @reposo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bermain di wisata alam seperti air terjun memang bisa menjadi salah satu cara melepas penat. Meski demikian, banyak hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi resiko adanya kejadian yang tak diinginkan.

Melansir dari laman Manila Bulletin, tiga orang tewas karena tersapu banjir bandang di air terjun kota Catmon, Cebu Utara, Filipina. Air Terjun Tinubdan tersebut diketahui tak boleh diakses oleh pengguna umum.

Kantor Polisi Provinsi Cebu (CPPO) akan menyelidiki mengapa ada orang yang berenang di Air Terjun Tinubdan di Barangay Tabili, Catmon. Pasalnya, pemerintah kota tidak mengeluarkan izin untuk penggunaan komersialnya.

Tragedi ini terjadi sekitar pukul 1 siang saat sejumlah orang bermain di kaki air terjun. Secara tiba-tiba mereka tersapu oleh banjir bandang.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Yogyakarta yang Keren Banget, Jangan Sampai Kamu Lewatkan

Beberapa orang berhasil melarikan diri ke tempat aman, nahas 3 orang lainnya tewas dalam insiden ini. Jenazah Jude Monterola, 17 tahun, ditemukan sekitar delapan jam setelah kejadian.

peristiwa tragis di air terjun Cebu, Filipina (Twitter @unmanfaat)
Peristiwa tragis di air terjun Cebu, Filipina (Twitter @unmanfaat)

Putri Alastra yang berusia tujuh tahun ditemukan sekitar pukul 11:30 Senin lalu, sementara jenazah ibunya Jacel yang berusia 32 tahun ditemukan lewat pukul 01:00 pada hari Selasa di perairan kota Carmen, Cebu utara.

Dalam video yang tersebar, tampak Monterella tengah berusah meraih sepotong kayu. Sayangnya, air yang begitu deras menyebabkan dirinya kehilangan pegangan dan ikut hanyut.

Kolonel Polisi Engelbert Soriano, kepala CPPO, mengatakan polisi telah dikerahkan di daerah itu untuk memastikan bahwa tempat tersebut dilarang untuk umum. Soriano mengatakan bagian dari penyelidikan adalah untuk menentukan siapa yang mengizinkan para korban piknik di daerah tersebut.

Mantan Wali Kota Catmon Dan Modiquillo Jusay, yang kini menjadi anggota dewan kota, mengatakan daerah tempat air terjun itu berada adalah milik pribadi.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Wisata Tawangmangu Bersama Keluarga di Akhir Pekan

“Itu tidak dikembangkan oleh unit pemerintah daerah sebagai tujuan wisata karena dianggap daerah berbahaya,” kata Jusay.

Sebuah plakat di pintu masuk area menunjukkan bahwa orang yang akan berenang di air terjun akan membayar 50 Peso FIlipina atau sekitar Rp14 ribu sebagai sumbangan.

Jusay mengatakan daerah itu rawan banjir karena berada di dekat sungai utama Catmon. Saat kejadian, keluarga yang datang jauh-jauh dari Kota Cebu dan Kota Tuburan sedang piknik di kawasan tersebut.

Wilson Ramos, pejabat sementara dari Badan Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana Provinsi, mengatakan ada sekitar 100 orang berenang di daerah itu ketika banjir bandang yang mematikan terjadi.

Ketiga korban tersebut merupakan bagian dari 11 keluarga yang sedang bermain di air terjun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI