Ngeri! Taliban Larang Pangkas Rambut dan Salon untuk Potong Janggut Pria

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 28 September 2021 | 16:09 WIB
Ngeri! Taliban Larang Pangkas Rambut dan Salon untuk Potong Janggut Pria
Juru Bicara Kantor Politik Taliban, Suhail Shaheen di Qatar. ANTARA/Anadolu Agency/am
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintahan Taliban di Afghanistan menghasilkan sejumlah peraturan kontroversial. Salah satunya adalah larangan bagi salon dan pangkas rambut untuk memotong janggut pria.

Yang bikin ngeri, jika ada salon dan pangkas rambut yang ketahuan melanggar aturan tersebut, Taliban tidak akan segan memberikan hukuman!

Melansir BBC, larangan memotong janggut diberlakukan karena mereka, itu melanggar hukum Islam.

Beberapa tukang cukur rambut di ibu kota Kabul mengatakan telah mendapatkan peringatan tersebut.

Baca Juga: Taliban Disebut Berhasil Eksekusi Mantan Pemimpin ISIS-K, Abu Omar Khorasani

Ilustrasi: Janggut. (Shutterstock)
Ilustrasi: Janggut. (Shutterstock)

"Tidak ada yang berhak untuk mengeluh," demikian bunyi pemberitahuan yang didapat BBC.

"Mereka (Taliban) terus datang dan memerintahkan kami untuk berhenti mencukur jenggot," kata seorang tukang cukur di Kabul.

Tukang cukur rambut lain, yang mengelola salah satu salon terbesar di kota itu, mengatakan dia menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pejabat pemerintah.

"Salah satu dari mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka dapat mengirim inspektur yang menyamar untuk menangkap kami," katanya.

Selama masa kekuasaan pertama Taliban dari 1996 hingga 2001, kelompok Islam garis keras tersebut melarang gaya rambut flamboyan dan bersikeras mewajibkan pria untuk memelihara janggut.

Baca Juga: Taliban di Mata Seorang Ibu yang Kehilangan Empat Putranya

Tapi setelah itu - pemerintah Taliban tumbang akibat invasi Barat-, penampilan yang dicukur bersih menjadi populer dan banyak pria Afghanistan pergi ke salon untuk mendapatkan potongan yang modis.

Banyak tukang cukur Afghanistan mengatakan bisnis mereka telah jatuh.

Namun para tukang cukur, yang tidak disebutkan namanya untuk melindungi keselamatan mereka, mengatakan aturan baru membuat mereka sulit mencari nafkah.

"Selama bertahun-tahun salon saya menjadi tempat bagi kaum muda untuk bercukur sesuai keinginan mereka dan tampil trendi," kata salah satu dari mereka kepada BBC.

"Sekarang, tidak ada gunanya melanjutkan bisnis ini. Salon dan tukang cukur menjadi bisnis terlarang. Ini adalah pekerjaan saya selama 15 tahun dan saya rasa saya tidak bisa melanjutkannya," kata yang lain.

Tukang cukur lain di kota bagian barat, Herat mengatakan bahwa meskipun dia belum menerima perintah resmi, dia telah berhenti menawarkan jasa cukur janggut.

"Pelanggan tidak mencukur janggut mereka [karena] tidak ingin menjadi sasaran Taliban di jalanan. Mereka ingin berbaur dan terlihat seperti mereka," paparnya.

Meskipun telah menawarkan diskon harga, bisnis potong rambut telah mengering dan diambang kehancuran.

"Tidak ada yang peduli dengan gaya atau gaya rambut mereka," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI