Indonesia Peringkat Dua Penghasil Limbah Makanan Dunia, Begini Cara Menguranginya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 27 September 2021 | 12:50 WIB
Indonesia Peringkat Dua Penghasil Limbah Makanan Dunia, Begini Cara Menguranginya
Ilustrasi limbah makanan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain plastik, limbah makanan di Indonesia juga menajadi salah satu tantangan yang dihadapi belakangan ini. Menurut data The Economist pada tahun 2016, satu orang Indonesia membuang sekitar 300 kg limbah makanan.

Jumlah tersebut berhasil membuat Indonesia menempati posisi kedua pada kontestasi negara penghasil limbah makanan di dunia. Apabila angka tersebut terlalu besar untuk digambarkan, maka, mengutip Food and Agriculture Organization, sepertiga dari seluruh makanan yang kita hasilkan tidak berakhir menjadi konsumsi kita, melainkan sampah yang disia-siakan.

Limbah tersebut pada akhirnya hanya memiliki tiga nasib akhir; pertama menggunung dan perlahan berubah menjadi gas metana (gas rumah kaca) yang memperparah tingkat pemanasan global.

Limbah Makanan. (Unsplash/caveoh)
Limbah Makanan. (Unsplash/caveoh)

Kedua, berakhir mengotori dan menjadi polusi di laut yang membahayakan biota laut. Terakhir, limbah tersebut ‘diolah’ oleh pemerintah dengan cara memindahkan, membakar, dan menghancurkan limbah makanan. Namun, untuk ‘mengolah’ limbah tersebut, pemerintah perlu mengeluarkan 5.4 juta setiap satu ton-nya.

Baca Juga: Tak Ingin Buang Minyak dari Makanan, Pria Ini Sukses Bikin Warganet Syok dengan Aksinya

Untuk mengatasi problematika tersebut, tak hanya usaha dari industri penghasil makanan yang perlu melakukan kontrol produksi dan distribusi, namun, usaha dari setiap individu juga sangat berarti.

Untuk itu, Kirin menginisasi gerakan #SisaBisa untuk mengingatkan masyarakat bahwa makanan yang tersisa dari dapur masing-masing tidak perlu terbuang sia-sia dan berakhir menjadi limbah makanan. Melainkan, makanan tersebut dapat diolah kembali menjadi hidangan baru.

“Mengurangi limbah makanan merupakan salah satu cara untuk menjaga ketahanan pangan. Event ini diharapkan dapat memberi kesadaran dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi limbah makanan, yakni dengan memanfaatkan makanan sisa di dapur untuk diolah kembali menjadi hidangan baru yang kaya rasa," kata Eka Arli Chandra selaku Corporate Brand Manager Kirin dalam keterangnnya, Senin, (27/4/2021).

Acara Kirin #SisaBisa dipandu oleh Putri Habibie, Guru Masak Selebriti di LadyBake Cooking Class, sekolah masak bagi para pemula yang baru mulai belajar memasak. Acara ini memiliki 8 episode yang ditayangkan setiap hari Jumat mulai dari 16 Juli hingga 3 September 2021. Di setiap episodenya, menghadirkan beragam narasumber ternama yang terkait dengan dunia kuliner.

Para pembicara ini ialah Alun Rahmadani dari Foodpreparation Indonesia, Healthy Lifestyle Influencer Tri Janita, Founder Garda Pangan Eva Bachtiar, Influencer Kuliner Gastronomoe, Chef Degan Septoadji, Co-Founder FoodCycle Indonesia Astrid Paramita, dan Food Blogger Windi Iwandi.

Baca Juga: 8 Makanan Khas Yogyakarta yang Wajib Kamu Cicip, Ada Kipo Hingga Sate Klatak

Para pembicara tersebut tak hanya membicarakan mengenai pengelolaan makanan sisa, tapi juga memberikan solusi dengan cara berbagi resep-resep ampuh dengan bahan-bahan sisa yang kerap dibuang. Untuk mendapatkan inspirasi mengolah resep dari bahan-bahan dan juga makanan sisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI