Jabat Posisi Ketua PKK Jawa Timur, Ini Pandangan Arumi Bachsin tentang Kejahatan Digital

Minggu, 26 September 2021 | 21:24 WIB
Jabat Posisi Ketua PKK Jawa Timur, Ini Pandangan Arumi Bachsin tentang Kejahatan Digital
Arumi Bachsin bersama suaminya, Emil Dardak [Suara.com/Ummi Hadya Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ancaman kejahatan digital khususnya di media sosial dapat menjadi cara untuk kita tetap waspada. Sebab, ada banyak bentuk kejahatan digital alias cybercrime yang bisa membahayakan.

Mulai dari pelecehan, penipuan, ancaman, hingga teror secara maya. Ini juga yang menjadi perhatian Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin.

Berbicara dalam acara Salurkan Hobi di Dunia Digital, Sabtu (25/9/2021) kemarin, mantan aktris sinetron itu mengatakan bagaimana kejahatan digital makin marak terjadi dan menimpa warganet Indonesia.

“Aksi kriminalitas yang terjadi di media online kini makin marak. Jadi kita perlu hati-hati, dan yang paling penting itu adalah edukasi,” ungkapnya.

Baca Juga: Digital Resilience Education: Solusi Hadapi Kenakalan Remaja di Dunia Maya

Pandangan Arumi Bachsin tentang Kejahatan Digital (Screen capture)
Pandangan Arumi Bachsin tentang Kejahatan Digital (Screen capture)

"Kita perlu latih untuk memilih konten yang bermanfaat. Kalau ada yang mencurigakan, walaupun gak semuanya, ya lebih baik menghindari,” ungkap Arumi.

Di samping itu, Arumi mengatakan sebagai orangtua, ia tidak bisa menahan anak-anak untuk mencari tahu informasi lewat media digital. Maka dari itu, penting untuk membangun pondasi agar anak tidak kebablasan dalam bermain media digital.

“Kita gak mungkin membatasi anak kita untuk melihat dan mencari tahu, karena mereka bisa saja lebih pintar dari kita. Maka dari itu kita perlu bangun pondasi,” lanjut Arumi.

Untuk menghindari ancaman kejahatan digital, salah satu bekal penting yang ia tekankan adalah edukasi. Sebab edukasi dianggap sangat bermanfaat bagi masyarakat agar tidak terjerumus dalam musibah.

Baginha, edukasi dan kecakapan digital dapat dibangun lewat proses perlahan-lahan hingga akhirnya membuat warga digital bisa lebih berhati-hati di dunia maya.

Baca Juga: 9 Artis Keturunan Belanda, Garis Wajahnya Beda!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI