Suara.com - Di masa kini, musik jadi bagian kehidupan sehari-hari manusia. Tapi sangat sedikit yang mengetahui bagaimana sejarah musik tercipta di dunia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah nada atau irama yang disusun secara khusus, sehingga menghasilkan keharmonisan.
Sejarah musik di dunia
Mengutip Ruang Guru, Sabtu (25/9/2021), Hari Musik Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Juni. Hari peringatan ini juga dikenal dengan Fete de la Musique, yang menandai dimulainya musik festival di Prancis pada 1982 berdasarkan ide dari menteri budaya Prancis, Jack Lang.
Namun, terdapat teori lain tentang asal muasal peringatan Hari Musik Sedunia, yaitu dari musisi Amerika bernama Joel Cohen yang ternyata memiliki ide tentang perayaan musik semalaman di Prancis untuk menandai dimulainya titik balik matahari di musim panas pada 1976.
Baca Juga: Tak Hanya Menenangkan, Mendengarkan Musik Juga Dapat Menjaga Kesehatan Otak
1. Zaman Medieval (400 hingga 1400an)
Pada masa ini, di abad pertengahan, musik sangat dipengaruhi oleh kekuasaan gereja pada masa itu dan kemudian notasinya berkembang menjadi musical repertoire.
Musical repertoire ialah kumpulan dari lembaran musik yang dimainkan secara individual, ensambel, atau dimainkan dengan instrumen dan choir.
Sayangnya, musik-musik dari masa ini rusak dan hanya tersisa bagian kecil saja. The Gregorian Chant merupakan salah satu dari lembaran musik terkenal di masa itu.
2. Zaman Renaissance (1400 hingga 1600an)
Pada masa ini, instrumen musik seperti piano atau organ sudah dikenal hingga muncul musik instrumen. Di kota Florence, Italia, berkembang seni opera atau pembawaan musik dengan vokal diiringi instrumen musik.
Pada masa ini juga, chords musik lebih fleksibel dan mudah untuk disesuaikan dengan gaya musisi itu sendiri.
Baca Juga: Segera Digelar, Jazz Gunung Bromo 2021 Terapkan Prokes Ketat
3. Zaman Barok (1600 hingga 1700an)
Pada periode ini, jenis musik instrumen lebih dikenal secara umum. Para komposer musik memberikan improvisasi ke dalam hasil karyanya. Gaya bermusik para musisi lebih beragam.
Terdapat aliran musik Rokoko pada periode ini. Perbedaan musik Barok dan Rokoko ialah musik Barok memakai ornamentik yang membolehkan komposer memberikan improvisasi spontan pada karyanya.
Sedangkan musik Rokoko memiliki komposisi musik yang dekoratif, tapi tidak terlalu kompleks.
4. Zaman klasik (1700 hingga 1910an)
Era klasik (era klasik Barat) berhubungan erat dengan harmoni. Beberapa hasil karya dari masa ini merupakan hasil karya yang tidak dapat dibandingkan dengan karya apa pun pada masa sebelumnya, seperti karya Beethoven berjudul Fifth Symphony.
Haydn dan Mozart adalah musisi yang menjadi 'kunci' di era ini. Di akhir era Klasik, musisi menggubah musik dengan tambahan instrumen selain piano, seperti klarinet, trombon, dan timpani.
5. Zaman Romantik (1810 hingga 1900an)
Pada era ini, karya-karya pada era romantik memiliki komposisi perasaan emosi yang kuat dan makna yang dalam.
Dari karya Schumann sampai Wagner, komposisi menjadi lebih kompleks sebagai simbol dari beberapa karya yang dramatis seperti Siegfried karya milik Wagner.
Tidak lupa, Hector Berlioz dengan karyanya yang diberi judul "Symphonie Fantastique".
6. Zaman Modern atau Kontemporer (1900 hingga 2000an)
Setelah penemuan radio, musik menjadi lebih sering terdengar oleh kita, begitu juga dengan televisi yang turut memengaruhi era ini, membawa musik menjadi produk dari budaya massa.
Musik juga berevolusi hingga menciptakan berbagai jenis atau aliran musik, tempo atau bahkan temponya.
Meski terlihat sejarah musik cenderung condong mengarah ke dunia Barat, tapi nyatanya musik sejak dulu sudah ada di berbagai belahan dunia.
Di daratan Tiongkok, persisnya di provinsi Hubei, ditemukan alat musik kuno yang diperkirakan telah ada sejak tahun 433 SM. Selain itu, ditemukan pula alat musik seruling yang diperkirakan berasal dari era Neolitikum.