Suara.com - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Dr. dr. Raendi Rayendra mengatakan pandemi memicu kebiasaan bercermin di rumah, dan hal ini meningkatkan tren perawatan kecantikan di klinik.
Hal ini sekaligus jadi bantahan prediksi tren yang mengatakan bahwa saat pandemi orang enggan melakukan perawatan kecantikan di klinik karena jarang keluar rumah.
"Tren perawatan kulit dan kecantikan semakin meningkat. Ini karena semakin banyak orang berkaca, maka semakin ada keinginan memperbaiki menyempurnakan sesuatu. Sehingga trennya malah meningkat," ujar Dr. Raendi dalam acara konferensi pers Regenesis, Jumat (24/9/2021).
Bukti lain bahwa tren perawatan kecantikan semakin meningkat bisa dilihat dari banjirnya produk skincare seperti serum, essence, hingga toner yang ditawarkan produsen skincare dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga: Gemas, Ibu Ini Buat Masker Wajah untuk Bayinya yang 'Berjerawat'
"Di pasaran banyak orang produksi skincare terus. Saya dengar juga tren penjualan skincare meningkat, terutama di Indonesia," papar Dr. Raendi.
Fenomena ini jugalah yang akhirnya membuat Dr. Raendi berencana mengangkat topik perawatan antiaging atau antipenuaan menggunakan skincare dasar atau basic.
Sehingga ia tidak akan membahas seputar ingredient bahan aktif di skincare seperti niacinamide, retinol, hyaluronic acid, AHA, BHA dan lain sebagainya, yang sudah sering dibahas.
"Nah ini yang akan dibahas dari dasar, seperti enzim atau antioksidan pada sel," pungkas Dr. Raendi.
Pembahasan ini akan diungkap Dr. Raendi dalam event Regenesis Webinar Summit tahun 2021 pada Minggu, 26 September 2021 pukul 14.00 WIB.
Baca Juga: 10 Fakta Perawatan Kecantikan DNA Salmon: Manfaat untuk Kulit Hingga Harga
Selain Dr. Raendi dalam acara itu ada dua pembicara expert lainnya di bidang dermatologi dan bedah plastik, seperti dr. Dikky Prawiratama, M.Sc, Sp.KK dan dr. Irena Sakura Rini, Sp.BP, MARS.