Penelitian tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru dari hasil jagung yang hasilnya di atas rata-rata varietas lokal Meksiko.
Selanjutnya, pada 1962, Rockerfellar Foundation dan Ford Foundation mendirikan sebuah badan penelitian tanaman di Los Banos. Nama badan tersebut ialah International Rice Research Institute (IRRI).
Sedangkan di Indonesia atau tepatnya pada masa Orde Baru, pada pelaksanaan Pelita I di 1969. Saat itu revolusi hijau diterapkan dan fokus pada peningkatan hasil pertanian yakni berupa beras.

Pelaksanaannya ada 4 program yakni intensifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, dan rehabilitasi.
1. Intensifikasi pertanian
Program ini diterapkan dalam bentuk Panca Usaha Tani yakni pemilihan bibit unggul, pengaturan irigasi, pemupukan, teknik pengolahan tanah, dan pemberantasan hama.
2. Ekstensifikasi pertanian
Langkah program ini diwujudkan dalam bentuk perluasan area pertanian yang sebelumnya belum dimanfaatkan. Contohnya seperti pemanfaatan hutan, lahan gambut, atau padang rumput untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
3. Diversifikasi pertanian
Program ini dikatakan sebagai pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan, baik secara ekonomi atau lingkungan. Contohnya menanamkan beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara beberapa hewan ternak dalam satu kandang.
4. Rehabilitasi
Rehabilitasi ini merupakan sebuah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbarui segala hal terkait pertanian. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi.
Baca Juga: Saksi Ahli dari IPB dan UI Diperiksa Polda Metro Soal Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang