Kategori sayuran sendiri mencakup semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, daun, dan batang. Namun buah adalah bagian pembawa benih dari tumbuhan, bukan keseluruhan.
Sebenarnya, dari definisi ini sudah jelas bahwa tomat tidak termasuk dalam jenis sayuran. Namun sampai saat ini perdebatan mengenai apakah tomat termasuk buah atau sayur masih ramai dibicarakan.
Rupanya, perdebatan ini juga sempat terjadi di Mahkamah Agung Amerika Serikat. Hal ini didasari kebingungan mereka di tahun 1893 lalu, yakni ketika akan memutuskan apakah tomat harus dikenakan pajak sebagai sayuran.
Akhirnya, untuk menghindari pungutan pajak tersebut, para pedagang sepakat untuk memasukkan tomat ke dalam kategori buah.
Namun, pada akhirnya, Hakim Horrace Gray menetapkan tomat sebagai sayuran untuk tujuan pasar dan perdagangan.
Pasalnya, sayur dalam pandangan masyarakat kerap ditanam di kebun, bisa disantap langsung atau dimasak.
Tomat tidak berbeda dengan kentang, wortel, lobak, kembang kol, seledri, atau selada, yang diolah menjadi hidangan sup dan menu lain. Jadi, jika dilihat dari sisi hukum, tomat termasuk dalam sayuran.
Sementara itu, kandungan gizi, serat, vitamin, dan nutrisi yang tinggi pada tomat membuatnya layak dikonsumsi secara teratur, tentunya bersamaan dengan buah dan sayuran kesukaan kita lainnya.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri