Waduh! Ini Alasan 87 Persen Mahasiswa di Indonesia Disebut Salah Jurusan Kuliah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 18 September 2021 | 13:15 WIB
Waduh! Ini Alasan 87 Persen Mahasiswa di Indonesia Disebut Salah Jurusan Kuliah
Ilustrasi mahasiswa dan dunia perkuliahan (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah jurusan perkuliahan ternyata cukup lazim dialami oleh mahasiswa-mahasiswa di Indonesia.

Bahkan menurut ahli observasi anak Andri Fajria mengungkapkan 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan. Ia mengemukakan hal itu terkait dengan pernyataan Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) Irene Guntur yang menyebutkan 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan.

"Setiap orang terlahir membawa bakat masing-masing," kata praktisi dan santri talents mapping ini dalam webinar bertajuk "Kembangkan Kekuatan, Siasati Kelemahan" yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Bursa, Turki.

Menurut Andri yang juga Ketua Yayasan Harmoni Alam Semesta Tangerang, bakat adalah ekspresi genetik yang sedang aktif. Bakat setiap orang dipengaruhi oleh ayah, ibu, kakek, nenek, dan para pendahulu.

Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa Untag Surabaya Rancang Sepeda Pembersih Sampah

Ilustrasi Kuliah Online (Pixabay)
Ilustrasi Kuliah Online (Pixabay)

Tidak berbakat dalam suatu aktivitas, kata dia, bukan berarti tidak dapat melakukan aktivitas tersebut.

Namun, yang bersangkutan membutuhkan usaha yang lebih keras agar dapat melakukan aktivitas tersebut dengan baik.

"Jika belum menemukan bakat, tidak perlu khawatir karena bakat itu tidak hilang. Dia hanya tertidur, sampai ada 'trigger' (pemicu) yang membangunkannya," katanya usai acara tersebut kepada ANTARA melalui percakapan WhatsApp.

Ia menganalogikan tanaman yang menempati tanah yang sama dan mendapat siraman air yang sama. Namun, pada kenyataannya memberikan buah yang rasanya beragam.

Begitu pula, lanjut dia, anak dibesarkan dalam lingkungan yang sama, diberikan program yang sama, menunjukkan bakat yang berbeda.

Baca Juga: Dengan Hormat Kampus Indonesia : 87 Persen Mahasiswa Salah Jurusan

"Setiap orang terlahir membawa misi hidup masing-masing karena Allah SWT membekali manusia dengan bakat yang berbeda-beda," kata Andri yang pernah mendapat julukan "Raja Kambing dari ITB" itu.

Andri mengemukakan bahwa bakat dalam batasan talents mapping adalah kumpulan/kombinasi dari sifat, potensi, dan peran yang secara alami mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan produktivitas kerja.

Dalam webinar itu, Andri memberikan tips cara membaca bakat melalui aktivitas 4E, yakni easy (merasa mudah mengerjakannya), enjoy (merasa senang mengerjakannya), excellent (hasilnya dinilai baik oleh orang lain), dan earn (menghasilkan uang/jasa/manfaat). [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI