Suara.com - Saat ini, ada banyak sekali makanan hewan peliharaan yang beredar di pasaran. Bagi sebagian orang, mungkin akan sangat kesulitan untuk memilih makanan terbaik untuk hewan peliharaan mereka seperti anjing atau kucing.
Supaya makanan hewan peliharaan yang kamu berikan untuk anjing atau kucing aman, ada baiknya kamu mendiskusikan kebutuhan nutrisi spesifik anjing atau kucing peliharaan dengan dokter hewan. Pasalnya, kamu harus tahu bahan yang terkandung dalam makanan hewan peliharaan sebelum membelinya.
Nah, berikut ini ada beberapa bahan yang harus dihindari pada makanan hewan peliharaan:
1. Bahan pewarna buatan
Baca Juga: Cara Menghilangkan Kutu Kucing dan 7 Bahan Alami Pembasmi Kutu Kucing
Menurut Rachel Barrack, pendiri Animal Acupuncture di New York City pewarna buatan adalah salah satu bahan yang harus dihindari secara universal. Sementara beberapa yang ditemukan dalam makanan hewan disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk digunakan pada manusia, namun keamanannya juga harus tetap dicermati. Makanan hewan peliharaan yang mengandung pewarna
2. Pemanis buatan
Rachel Barrack juga merekomendasikan untuk menghindari makanan anjing dengan pemanis buatan. Banyak pemanis buatan, termasuk aspartam, sakarin, dan sucralose yang ternyata bisa berbahaya bagi anjing dalam jumlah besar.
Meskipun kamu mungkin tidak akan menemukannya dalam makanan anjing, namun pastikan anjing atau kucing tidak makan makanan manusia dengan xylitol atau hal lain yang tidak boleh dimakan, seperti permen karet atau pasta gigi bebas gula. Hal ini sangat beracun bagi anjing dan dapat menyebabkan hipoglikemia, kejang, dan bahkan gagal hati.
3. Pengawet buatan
Baca Juga: Penampungan Hewan di AS Terbakar, Puluhan Ekor Kucing Mati Terpanggang
Rachel Barrack menyarankan agar pemilik hewan peliharaan meninggalkan makanan dengan BHA, BHT, atau etoksikuin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi etoksikuin dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pengawet ini juga dilarang dalam makanan hewan di Eropa dan Australia.
4. Produk sampingan daging generik
Sementara itu, beberapa ahli tidak menganggap produk sampingan daging seperti ayam, kalkun, dan daging sapi dalam makanan hewani berbahaya bagi hewan peliharaan, karena mereka umumnya dianggap rendah nutrisinya. Rachel Barrack menjelaskan bahwa produk sampingan, termasuk tepung tulang, adalah sisa limbah dari bangkai hewan yang diberikan untuk konsumsi manusia, dan sebenarnya tidak mengandung banyak daging. Jenis yang harus dihindari adalah produk sampingan generik. Produk ini bahkan dapat berisi daging dari unggas yang sudah mati untuk jangka waktu yang tidak diketahui setelah tiba di rumah jagal.
5. Propilen glikol
Propilen glikol ini biasanya ditambahkan ke makanan berkualitas rendah untuk penyedap dan kelembapan. Namun, dalam jumlah yang besar, itu bisa berakibat fatal bagi anjing dan kucing. Pada kucing, konsumsi ini dapat menyebabkan anemia tubuh Heinz, sedangkan pada anjing dapat menyebabkan kejang dan gejala neurologis yang parah.
6. Berbagai jagung
Produsen dapat membagi jagung menurut jenisnya pada keterangan komposisi makanan hewan peliharaan, seperti jagung pipil, jagung giling, jagung rebus, dan lain sebagainya.
Karena bahan-bahan yang dicantumkan dalam urutan jumlah yang menurun, praktik ini memberi kesan bahwa ada lebih sedikit jagung dalam makanan daripada yang sebenarnya. Waspadai hal ini jika anjingmu alergi terhadap jagung.
Selain beberapa bahan yang harus dihindari seperti yang telah disebutkan di atas, kamu juga perlu menghindari makanan hewan peliharaan yang diekstraksi. Jenis pemrosesan ini umumnya bisa dilihat pada produk camilan dan beberapa makanan hewan peliharaan.
Menurut Tegzes, jenis pemrosesan ini dapat menyembunyikan banyak bahan berkualitas rendah yang lebih rendah, dan umumnya merupakan jenis makanan yang diproses dengan banyak masalah keamanan yang melekat selama bertahun-tahun. Sebagai gantinya, Tegzes merekomendasikan makanan panggang, yang masih terlihat seperti bahan utamanya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama