Mau Sukses Berbisnis? Hindari 3 Kesalahan Umum yang Kerap Dilakukan Pebisnis Pemula

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 16 September 2021 | 17:19 WIB
Mau Sukses Berbisnis? Hindari 3 Kesalahan Umum yang Kerap Dilakukan Pebisnis Pemula
Ilustrasi Pebisnis Pemula. (pexels.com/Amina Filkins)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam menjalankan bisnis, pastilah ada riak dan gelombang yang menyebabkan pasang surut sebuah usaha. Untuk mencapai sukses, tentu bukan hal yang mudah, terlebih bagi pebisnis pemula.

Meski begitu, jam terbang tinggi dalam menjalani bisnis pun terkadang juga tidak dapat menjadi sebuah jaminan kesuksesan. Para pebisnis lama sekalipun bisa berisiko mengalami kegagalan berbisnis.

Belajar dari kesalahan para pebisnis lainnya adalah salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan para pebisnis pemula agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam bisnis.

Memahami kesulitan membangun bisnis, terutama bagi para pebisnis yang baru berkecimpung di dunia bisnis, ShopeePay Talk kali ini, Kamis (16/9/2021), secara khusus mengangkat tema Pasang Surut Pebisnis Pemula.

Baca Juga: Beli Monstera Senilai Rp 225 Juta, Petani Sebut Tanaman Hias Bisa Stres di Tempat Baru

Hadir sebagai pembicara adalah Ansari Kadir, CMO PT Harapan Bangsa Kita dan Co-Founder Sang Pisang & Ternakopi, Anton Hermawan Sugondo, Founder dan Owner Panama Sandals, dan Raymond Chin, CEO & Co-Founder Ternak Uang.

Para pembicara ini berbagi kisah pasang surut bisnis mereka serta strategi merancang manajemen risiko untuk meminimalkan kegagalan dalam berbisnis. Sebagai rangkumannya, berikut adalah 3 kesalahan umum dalam berbisnis yang dapat dihindari oleh para pebisnis pemula.

1. Ingin meraih kesuksesan secara instan
Banyak pebisnis yang ingin meraih kesuksesan secara instan dengan mencoba menempuh berbagai jalan pintas, sehingga tak jarang jika mereka akhirnya menjadi tidak fokus lagi pada tujuan awal mereka membangun bisnis.

Ansari Kadir, CMO PT Harapan Bangsa Kita dan Co-Founder Sang Pisang & Ternakopi menuturkan, “Di masa-masa awal berbisnis, saya ingin cepat meraih keuntungan dengan mendirikan beberapa bisnis sekaligus, yang mengakibatkan saya tidak berfokus pada satu bisnis sehingga tidak ada yang berhasil."

Pengalaman Ansari tersebut akhirnya mengajarkannya mengenai pentingnya fokus untuk mengembangkan sebuah bisnis terlebih dahulu dan tidak terburu-buru melakukan ekspansi atau membuat bisnis baru.

Baca Juga: Pembeli Sampai Jual Rumah dan Mobil, Apa Keistimewaan Tanaman Hias dari Tawangmangu Ini?

Fokus dan menjadi hebat itu bukan datang dari orang lain, tapi dari diri sendiri. Jadi selalu hargai setiap proses, tetap fokus dan konsisten dalam menjalankan komitmen serta melakukan eksekusi dengan baik. Niscaya, kita dapat membangun pondasi bisnis yang lebih kuat dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Prinsip itulah yang sampai saat ini selalu dipegang teguh oleh Ansari, mulai dari ia mendirikan Sang Pisang hingga melebarkan berbagai bisnis lainnya yang ada di bawah naungan PT Harapan Bangsa Kita.

2. Ikut-ikutan tren semata, bukan menjawab kebutuhan
Tren memang menarik perhatian pasar, namun keberadaan sebuah tren biasanya hanya bertahan sesaat karena perubahannya yang sangat dinamis. Membangun bisnis yang hanya sekadar berlandaskan mengikuti tren terkini umumnya sulit berkembang, bahkan dapat gulung tikar saat tren tersebut sudah meredup.

Anton Hermawan Sugondo, Founder dan Owner Panama Sandals, menceritakan bahwa sebelum membangun Panama Sandals, dirinya pernah berbisnis kentang goreng Belgia yang saat itu tengah tren.

"Ini menjadi sebuah contoh nyata bahwa bisnis karena tren semata sulit untuk berkembang. Berangkat dari kisah tersebut, saya belajar bahwa mendirikan bisnis memerlukan riset pasar yang matang sebagai landasan untuk lebih mengenal target pasar yang ingin kita sasar dan memberikan solusi yang dapat menjawab kebutuhan pasar," katanya.
Ketimbang menjadikan tren sebagai dasar utama dalam berbisnis, pebisnis dapat menggunakan tren yang ada untuk melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Kurangnya kesiapan menghadapi risiko bisnis
Terlepas dari semua persiapan yang matang dalam membangun bisnis, seorang pebisnis tidak akan dapat terhindar dari risiko berbisnis. Berani memulai bisnis berarti harus siap mengantisipasi dan menghadapi berbagai risiko bisnis yang siap menerjang dengan strategi manajemen risiko.

“Salah satu faktor utama yang membuat beberapa bisnis saya sebelumnya gagal adalah kurangnya persiapan strategi manajemen risiko. Saya hanya berpikir bahwa saat mulai bisnis pasti bisa sukses, padahal ada risiko kegagalan yang tidak bisa saya hindari," kata Raymond Chin, CEO & Co-Founder Ternak Uang.

Raymond pun menegaskan pentingnya para pebisnis pemula untuk menyiapkan strategi menghadapi risiko bisnis yang ada di depan dengan menyiapkan perencanaan bisnis.

Perencanaan bisnis bisa dibuat sederhana tapi solid dengan fokus pada tiga hal utama, yaitu produk, pemasaran, dan operasional. Fokus menentukan unique selling points dari produk atau jasa bisnis, tentukan saluran pemasaran yang tepat dan buat strategi mulai dari cara menjaga operasional bisnis hingga menghadapi kegagalan bisnis.

"Perencanaan bisnis inilah yang juga menjadi dasar yang saya terapkan dalam mengembangkan Ternak Uang bersama dua rekan saya lainnya,“ pungkas Raymond.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI