Suara.com - Seorang perempuan curhat di media sosial bahwa dirinya diancam akan ditinggalkan oleh sang kekasih jika nekat melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
Enggan menyebutkan nama dan asalnya, perempuan itu mengatakan bahwa dia telah bersama pacarnya selama lebih dari setahun.
Ancaman putus itu disampaikan kekasihnya setelah di perempuan mendapat vaksinasi dosis pertama sebagai syarat bekerja sebagai petugas medis dan melanjutkan sekolah.
Awalnya, dia pikir pacarnya hanya bercanda. Namun, lambat laun perempuan itu merasa pacarnya telah salah mendapatkan informasi terkait Covid-19, dan bertingkah menjadi skeptis dengan vaksin.
Baca Juga: Ingin PPKM Level Turun, Pemerintah Daerah Wajib Tingkatkan Cakupan Vaksinasi COVID-19
"Beberapa minggu yang lalu dia mengatakan akan putus dengan saya jika saya mendapat suntikan Covid kedua," tulis perempuan itu pada situs Reddit, dikutip dari Mirror.
"Saya tidak yakin apakah dia bercanda atau tidak, karena dia pernah membuat lelucon tentang perpisahan kami sebelumnya, tetapi saya merasa dia bisa serius. Saya perlu divaksinasi ganda untuk mendapatkan pekerjaan medis dan kembali ke sekolah," lanjutnya.
Perempuan itu kemudian mencoba untuk tidak membicarakan hal tersebut untuk menghindari konflik dengan pacarnya. Sebab, pacarnya beranggapan kalau vaksin Covid-19 bisa menyebabkan masalah kesuburan pada perempuan.
"Saya tidak begitu yakin apa yang harus saya lakukan. Saya ingin tetap bersamanya dan saya gugup dia akan benar-benar putus jika saya mendapatkannya (vaksin dosis kedua). Tapi saya perlu mendapatkannya untuk melanjutkan sekolah," katanya.
Ia tidak berani mengonfirmasi kepada pacarnya terkait kebenaran ancaman tersebut. Lantaran takut dengan jawaban yang akan disampaikan. Ia juga belum mengatakan apa pun kepada keluarganya.
Baca Juga: Sudah Pesan 100 Juta Dosis, Inggris Batalkan Pemesanan Vaksin Covid-19 Valvena
"Saya merasa sangat terjebak dan tersesat," tulis perempuan tersebut.