Suara.com - Festival buku Internasional menjadi ajang pengenalan penduduk dunia terhadap buku-buku berbahasa Indonesia.
Inilah yang menjadi alasan KBRI Beijing ikut serta menyemarakkan Pameran Buku Internasional Beijing (Beijing International Book Fair/BIBF) yang digelar mulai Selasa hingga Sabtu (18/9).
Dalam pameran buku yang digelar di ibu kota China itu, Kedutaan Besar RI di Beijing turut mendirikan anjungan Indonesia, dengan 300 buku berbahasa Indonesia.
"Ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang keempat kalinya di ajang BIBF," kata Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Atdikbud) KBRI Beijing, Yaya Sutarya.
Baca Juga: Link Download Buku Panduan Orang Tua Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka
Ajang pameran buku terbesar kedua di dunia setelah Frankfurt Book Fair di Jerman itu diikuti ratusan negara dan puluhan penerbit dari berbagai belahan dunia.
"Kami secara rutin mengikuti BIBF untuk memperkenalkan buku-buku berbahasa Indonesia kepada para penerbit di China. Dari ajang ini biasanya ada penerbit yang tertarik membeli hak cipta untuk menerjemahkan buku-buku berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin," ujarnya.
Atdikbud turut mengapresiasi keterlibatan Kantor Berita ANTARA dalam ajang berskala internasional itu.
"Ada dua buku ANTARA yang turut kami pamerkan di ajang ini," kata Yaya.
"Ipphos Remastered", buku fotografi hitam-putih seputar peristiwa bersejarah berdirinya Republik Indonesia yang diterbitkan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA), turut dipamerkan di ajang tersebut.
Baca Juga: Meriahkan Hari Kunjung Perpustakaan, RIS Metro Gelar Bedah Buku dan Lomba Foto
Demikian pula dengan buku berjudul "Bertahan di Wuhan" karya Kepala LKBN ANTARA Biro Beijing M. Irfan Ilmie juga mewarnai ajang pameran itu.
Pameran yang digelar di gedung "New China International Exhibition Center" di Distrik Shunyi, Kota Beijing, itu digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Sehari sebelum pameran dibuka, semua yang terlibat diwajibkan menunjukkan hasil tes negatif PCR dalam 48 jam terakhir.
Panitia, peserta, pendukung, dan pengunjung pameran juga wajib menunjukkan kartu vaksin dosis lengkap.
BIBF sudah digelar yang ke-28 kali. Pada 2020, pergelaran BIBF ditiadakan lantaran pandemi COVID-19. [ANTARA]