Suara.com - Memahami arti, makna, dan sejarah simbol Bhinneka Tunggal Ika sangat penting untuk bisa menjadi warga negara Indonesia yang baik dan bertanggung jawab.
Bermacam suku adat, agama, budaya dan ras adalah salah satu contoh Bhinneka Tunggal Ika. Bhineka yang berarti beragam, Tunggal yang berarti satu, dan Ika yang artinya satu, sehingga Bhinneka Tunggal Ika diartikan berbeda tapi tetap satu.
Bhinneka tunggal ika adalah semboyan atau motto bangsa Indonesia, karena terdiri dari puluhan ribu pulau, sehingga semboyan ini sangat mewakili Indonesia.
Tapi pertanyaannya, sudahkah kita tahu sejarah semboyan bhinneka tunggal ika?

Simak ulasannya, mengutip buku elektronik terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud 2017 sebagai berikut:
Bhinneka tunggal ika berasal dari buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012:196), yang mengutip pendapat Suhandi Sigit yang menyatakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa Kerajaan Majapahit.
Dalam kitab tersebut Mpu Tantular menulis 'Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa'.
Kalimat itu memiliki arti bahwa agama Buddha dan Siwa atau Hindu merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina atau Buddha dan Siwa adalah tunggal, yaitu sama atau satu. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua
Ungkapan dalam bahasa Jawa kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu itu.
Baca Juga: Sering Diucapkan, Begini Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Tedapat dalam simbol burung garuda