Suara.com - Mulai sekarang, jangan pernah remehkan profesi penjual sayur. Neneng Nurmayanti, bukan penjual sayur biasa. Pemilik Toko Sayur Mayur Ibu War yang baru berusia 23 tahun itu berhasil meraup omset hingga Rp 18 juta sehari.
Omset fantastis itu didapat dari 200 orderan yang masuk setiap harinya.
Ya, Neneng memang berjualan sayur secara online. Dan omset hingga Rp 18 juta sehari itu ia dapat sejak bergabung di GrabMart.
Tokonya kini dipercaya untuk menjadi penyedia bahan pokok bagi salah satu mitra merchant GrabKitchen, salah satu inovasi Grab yang mengusung konsep cloud kitchen.
Baca Juga: Berkemeja dan Dasi ala Orang Kantoran, Gaya Tukang Sayur Ini Jadi Sorotan
Toko Sayur Mayur Ibu War dirintis oleh orang tua Neneng 30 tahun yang lalu. Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda di awal tahun 2020, Toko Sayur Mayur Ibu War harus menutup gerainya di bilangan Tebet sesuai dengan regulasi Pemerintah.
Hal ini tentu saja menjadi hantaman yang besar bagi keluarga Neneng dan kondisi finansial orangtuanya. Oleh karena itu, melihat adanya peluang di platform online, Neneng memilih untuk melepas beasiswa kepolisiannya untuk mengambil alih usaha orang tuanya.
Untuk menyelamatkan usaha milik orang tuanya, Neneng mencoba peruntungannya di dunia digital dengan mendaftarkan Toko Sayur Mayur Ibu War di platform marketplace hingga bergabung di GrabMart pada bulan Juni 2020. Ia berharap dapat melayani pesanan para langganan serta mencakup konsumen yang lebih luas.
“Saya merasa terbantu dengan adanya Account Manager yang membantu saya dari proses adaptasi di GrabMart hingga memberikan insight yang berguna baik dalam strategi penjualan produk, memahami tren, mengatur harga, teknik pengemasan hingga teknik foto produk yang membantu saya saya untuk dapat bersaing di ranah online” jelas Neneng, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
Bermula dari lima orderan per hari, Neneng terus mempelajari kebutuhan konsumen dan memperbaiki lapak online nya di GrabMart dengan menambahkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen.
Misalnya, Neneng menawarkan lauk pauk siap goreng seperti ayam ungkep, bandeng presto, serta tahu tempe ungkep yang memudahkan konsumen untuk memasak tanpa harus repot menyiapkan bahan baku dari nol.
Baca Juga: Videografis: Cara Meningkatkan Omset Bisnis Online di Masa Pandemi
Tak hanya itu, Neneng juga menambah opsi paket hemat dan opsi traktir mitra pengemudi. Kini, Toko Sayur Mayur Ibu War tak hanya sekedar toko sayur, tapi juga menjual berbagai keperluan pokok seperti lauk pauk, bumbu masak, frozen food, makanan siap santap, buah utuh dan potong, umbi umbian, serta sembako.
Selain menambah opsi produk, Neneng juga mengikuti program promosi yang dihadirkan oleh GrabMart. Baginya, promosi adalah fasilitas yang dapat membantu memperluas visibilitas toko.
“Program promosi Grab sangat membantu saya untuk memperluas jangkauan konsumen. Kini, saya memiliki konsumen langganan yang berlokasi di Kelapa Gading dan Bekasi. Tak hanya itu, saya juga senang dapat dipercaya oleh salah satu merchant GrabKitchen untuk memenuhi keperluan dapurnya,” tambah Neneng.
Meski mengaku sangat terbantu dengan adanya program promosi dari GrabMart, Neneng merasa produk dan layanan yang berkualitas dengan harga yang bersaing adalah kunci untuk memenangkan hati konsumen. Terbukti, saat Lebaran beberapa bulan yang lalu, Neneng menghabiskan harinya untuk melayani 200 orderan dari konsumen dan meraih pemasukan sebanyak 18 juta.
Kini, sejak Neneng mengambil alih usaha orang tuanya dan mendigitalisasikan usahanya, Neneng mampu memperbaiki ekonomi keluarga dan menyekolahkan ketiga adiknya serta menambah karyawan yang membantu ia dan Ibunya mengelola Toko Sayur Mayur Ibu War.